REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilihan dan gaya hidup seseorang bisa berpengaruh pada jejak karbon yang dihasilkan. Gas-gas rumah kaca dari makanan yang disantap, produk yang digunakan, industri yang didukung, hingga pilihan transportasi, telah berkontribusi terhadap efek perubahan iklim.
Salah satu tindakan yang dapat kita lakukan untuk memerangi perubahan iklim adalah mengadopsi gaya hidup yang berkelanjutan dan mempertimbangkan bagaimana kebiasaan sehari-hari berperan dalam hal tersebut. Dilansir Outdoors, Rabu (25/10/2023), berikut adalah delapan cara untuk memulainya.
1. Hindari plastik sekali pakai
Cara mudah untuk memulai gaya hidup yang lebih berkelanjutan adalah dengan menghindari atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Menurut EarthDay.org, 335 juta metrik ton plastik diproduksi setiap tahun dan setengah dari jumlah tersebut diperuntukkan untuk sekali pakai sebelum berakhir di tempat pembuangan akhir atau lautan-di mana plastik tersebut akan tetap ada selamanya, tidak pernah terurai.
Untuk membantu mengurangi hal ini, berinvestasilah pada produk yang dapat digunakan kembali seperti botol air, cangkir kopi, tas belanja kanvas, dan peralatan makan yang ramah lingkungan, yang dapat membantu mengurangi penggunaan plastik dan menghemat budget dalam jangka panjang.
2. Mendaur ulang
Kaleng soda, produk kertas, dan beberapa plastik dapat didaur ulang. Pastikan untuk mencari tahu program daur ulang lokal dari berbagai organisasi dan pemerintah, lalu ikuti panduan tersebut saat membuang produk.
Selain itu, melakukan upcycling, atau menciptakan kegunaan baru untuk produk yang tidak diinginkan, adalah cara yang menyenangkan dan mudah untuk mengurangi sampah. Semisal mengubah kaos lama yang tidak layak pakai, dan dijadikan lap piring.
3. Kurangi sampah makanan
Indonesia menempati peringkat keempat food waste tertinggi di dunia yaitu sebesar 20,94 juta metrik ton, menurut data dari United Nations Environment Programme (UNEP). Hal ini tidak hanya berbahaya bagi lingkungan (menghasilkan metana yang membusuk di tempat pembuangan akhir dan berkontribusi terhadap perubahan iklim), tetapi juga kehilangan kesempatan untuk memberi makan mereka yang membutuhkan.
Untuk membantu mengurangi sampah makanan sebagai individu, pertama-tama cobalah untuk membatasi belanja hanya untuk apa yang dibutuhkan. Mengompos adalah cara lain yang efektif untuk mengurangi sampah makanan, alih-alih membuang sisa makanan ke TPA.
4. Perhatikan apa yang dimakan
Menurut majalah Science, beralih ke pola makan vegetarian atau vegan dapat mengurangi jejak karbon hingga 73 persen dan merupakan salah satu cara terbaik untuk memerangi perubahan iklim. Memelihara hewan ternak untuk konsumsi adalah salah satu penghasil utama emisi gas rumah kaca, dimana 30 persen lahan di bumi saat ini digunakan untuk peternakan, dan pabrik-pabrik mengeluarkan gas rumah kaca dalam jumlah yang sangat besar melalui penggunaan energi dan transportasi.