Jumat 27 Oct 2023 17:34 WIB

Garuda Indonesia Lakukan Penerbangan Komersial Pertama Gunakan Biofuel

Hasil uji coba yang dilaksanakan membuktikan bahwa performa SAF sama baiknya.

Pesawat milik PT Garuda Indonesia yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan Pertamina SAF, sebelum melakukan lepas landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (27/10/2023).
Foto: ANTARA/Farhan Arda Nugraha
Pesawat milik PT Garuda Indonesia yang menggunakan bahan bakar ramah lingkungan Pertamina SAF, sebelum melakukan lepas landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (27/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia melaksanakan penerbangan komersial pertama menggunakan bahan bakar Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2023).

 

Baca Juga

"Ini adalah pertama kalinya, setelah kami lakukan uji coba dan berhasil, pertama kalinya kami gunakan biofuel untuk penerbangan komersial," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (27/10/2023).

 

Pertamina SAF merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang dikembangkan PT Pertamina (Persero) dengan menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula SAF, sehingga dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang.

 

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution menjelaskan Pertamina SAF telah diinisiasi sejak tahun 2010 melalui Divisi Research & Technology Innovation Pertamina, dengan melakukan riset pengembangan produk dan katalis dan diproduksi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI).

 

"Pada tahun 2021 PT KPI berhasil memproduksi SAF J2.4 di unit hydrotreating RU (Refinery Unit) IV Cilacap dengan teknologi Co-Processing dari bahan baku RBDPKO dengan kapasitas 1.350 kiloliter/hari," kata Alfian pula.

 

Bahan baku RBDPKO atau Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil adalah minyak inti sawit yang telah mengalami proses pengolahan pemucatan, penghilangan asam lemak bebas dan bau.

 

Sebelumnya, Pertamina SAF telah melakukan rangkaian pengujian dimulai dari cell test di fasilitas milik Garuda Maintenance Facility (GMF), ground run, flight test pada pesawat militer CN-235 milik PT Dirgantara Indonesia. Kemudian, ujar Alfian, tahapan ground run dan flight test juga dilakukan pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia pada 4 Oktober 2023.

 

"Hasil uji coba yang dilaksanakan membuktikan bahwa performa SAF sama baiknya dengan avtur konvensional," ujarnya pula.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement