REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru menemukan bahwa deforestasi di Amazon menyebabkan permukaan tanah hingga 100 kilometer jauhnya menjadi lebih panas. Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan Inggris dan Brasil, yang dipimpin Dr Edward Butt dari University of Leeds, menunjukkan bahwa hutan tropis memainkan peran penting dalam mendinginkan permukaan tanah dan efeknya dapat terjadi dalam jarak yang cukup jauh.
Telah diketahui bahwa ketika hutan tropis ditebangi, iklim di sekitarnya menjadi lebih hangat. Dalam penelitian terbaru ini, para peneliti ingin mengetahui apakah deforestasi di Amazon mengakibatkan pemanasan iklim yang lebih jauh dan studi ini meneliti dampak hilangnya hutan di lokasi yang jaraknya mencapai 100 kilometer.
“Dunia menjadi semakin panas akibat perubahan iklim. Penting bagi kita untuk memahami bagaimana deforestasi ekosistem Amazon berkontribusi terhadap pemanasan iklim. Jika deforestasi menghangatkan wilayah di sekitarnya, hal ini akan berdampak besar bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut,” kata Dr Butt seperti dilansir Euroasia Review, Rabu (1/11/2023).
Sebagai bagian dari studi yang dilaporkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, para peneliti menggabungkan data satelit dari suhu permukaan tanah dan hilangnya hutan di Amazon untuk periode 2001 hingga 2020.
Data dianalisis di 3,7 juta lokasi di seluruh lembah Amazon. Para peneliti membandingkan pemanasan yang terjadi di berbagai wilayah dengan tingkat deforestasi lokal dan regional yang berbeda-beda.
Para peneliti mengklasifikasikan deforestasi dalam jarak 2 kilometer dari titik pengumpulan data sebagai deforestasi lokal. Jika lebih jauh lagi, antara 2 hingga 100 km, maka diklasifikasikan sebagai regional.
Setelah menganalisis data, para ilmuwan menemukan bahwa di daerah-daerah yang mengalami sedikit deforestasi baik secara lokal maupun regional, rata-rata perubahan suhu tanah selama periode 2001 hingga 2021 adalah 0,3 derajat Celsius. Lokasi dengan 40 persen hingga 50 persen deforestasi lokal tetapi sedikit deforestasi regional, mengalami kenaikan suhu rata-rata sebesar 1,3 derajat Celsius.
Sebagai perbandingan, di wilayah dengan deforestasi lokal dan regional, kenaikan suhu rata-rata adalah 4,4 derajat Celsius. Dalam makalah tersebut, para peneliti menambahkan bahwa pemanasan regional akibat deforestasi Amazon akan berdampak negatif terhadap 30 juta orang yang tinggal di lembah Amazon, yang sebagian besar sudah terpapar pada tingkat panas yang berbahaya.
Para ilmuwan juga menganalisis bagaimana deforestasi dapat semakin menghangatkan Amazon Brasil selama 30 tahun sejak tahun 2020. Mereka melihat dua skenario, pertama, saar Peraturan Kehutanan diabaikan dan kawasan lindung tidak dilindungi. Skenario kedua, di mana terdapat beberapa perlindungan.
Di bagian selatan Amazon, di mana kehilangan hutan adalah yang terbesar, mengurangi deforestasi akan memberikan manfaat terbesar untuk mengurangi pemanasan di masa depan lebih dari 0,5 derajat Celsius di negara bagian Mato Grosso.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa mengurangi deforestasi akan mengurangi pemanasan di masa depan di seluruh bagian selatan Amazon. Hal ini akan menguntungkan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut dengan mengurangi tekanan panas dan mengurangi dampak negatif terhadap pertanian,” kata Profesor Dominick Spracklen, dari University of Leeds dan salah satu penulis dalam studi tersebut.
Dr Celso von Randow, peneliti dari Brazilian National Institute untuk Penelitian Antariksa dan salah satu penulis studi, mengatakan bahwa di Brasil, studi tentang pentingnya melestarikan hutan untuk penyimpanan karbon sudah umum dilakukan, tetapi belum banyak yang fokus pada efek biofisiknya. Hal ini penting karena Amazon memanas dengan cepat akibat perubahan iklim, dan sekarang diperburuk oleh deforestasi.
"Upaya-upaya baru untuk mengendalikan deforestasi di Amazon telah berhasil, dan tingkat deforestasi telah menurun selama setahun terakhir. Sekarang kita melihat manfaat yang mungkin mengurangi pemanasan yang mempengaruhi orang-orang yang tinggal di wilayah ini. Dengan mengetahui manfaat itu, kami berharap ada dukungan yang lebih luas untuk melanjutkan upaya mengurangi deforestasi dan melindungi hutan,” kata Randow.