Senin 13 Nov 2023 15:16 WIB

PLN Kolaborasi dengan Powerchina Kaji Potensi Angin di Indonesia

Kerja sama dengan Powerchina menjadi wujud PLN dorong transisi energi.

Red: Nora Azizah
Ditandatanganinya nota kesepahaman ini menandai dimulainya kerja sama PLN Nusantara Power dengan Powerchina dalam mengembangkan potensi energi angin di Indonesia. Keterangan Foto: Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan), Vice President Director of Powerchina International Group Limited, Zhou Jiayi (kedua dari kiri), Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi (kanan), Komisaris PLN, Charles Sitorus (Kiri), Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah (ketiga dari kanan), dan Chief Representative in Indonesia, Powerchina International, Guo Xiaodan (ketiga dari kiri).
Foto: Dok. PLN
Ditandatanganinya nota kesepahaman ini menandai dimulainya kerja sama PLN Nusantara Power dengan Powerchina dalam mengembangkan potensi energi angin di Indonesia. Keterangan Foto: Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan), Vice President Director of Powerchina International Group Limited, Zhou Jiayi (kedua dari kiri), Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi (kanan), Komisaris PLN, Charles Sitorus (Kiri), Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah (ketiga dari kanan), dan Chief Representative in Indonesia, Powerchina International, Guo Xiaodan (ketiga dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) menjalin kolaborasi dengan Powerchina International Group Limited (Powerchina) dalam rangka mengakselerasi bauran energi baru terbarukan (EBT) di tanah air. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kedua belah pihak untuk melakukan joint feasibility pengembangan potensi energi angin di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerja sama dengan Powerchina merupakan wujud upaya PLN untuk terus mendorong transisi energi. Dalam rangka menanggulangi krisis perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon, eksplorasi sumber-sumber EBT baru yang potensial perlu terus dilakukan. 

Baca Juga

"Kita bersama-sama menghadapi tantangan krisis perubahan iklim. Untuk itu, kita berkomitmen membangun kemitraan yang kuat guna mengubah tantangan tersebut menjadi peluang," kata Darmawan, dalam keterangan tertulis, Senin (13/11/2023).

Darmawan mengatakan, perkiraan total potensi energi angin yang ada di seluruh Indonesia mencapai 155 Gigawatt (GW). Selain pengembangan potensi angin, kedua pihak juga menyepakati kajian pengembangan lain, yaitu kajian pembangunan pembangkit bertenaga angin lepas pantai di Samudra Hindia dan Pasifik serta pembangkit berbasis EBT lain seperti tenaga hidro, biomassa, surya, dan ombak.