Rabu 15 Nov 2023 14:26 WIB

Studi: Laju Retrofit Global Terhenti, Bisa Hambat Target Net Zero    

Emisi bangunan telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2010.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Laju peningkatan efisiensi energi pada bangunan telah terhenti di sejumlah pasar utama, sehingga memicu kekhawatiran bahwa target Net Zero dapat dirusak. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
Laju peningkatan efisiensi energi pada bangunan telah terhenti di sejumlah pasar utama, sehingga memicu kekhawatiran bahwa target Net Zero dapat dirusak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laju peningkatan efisiensi energi pada bangunan telah terhenti di sejumlah pasar utama sehingga memicu kekhawatiran bahwa target net zero dapat dirusak oleh jejak karbon yang sangat besar dari sektor bangunan.

Itulah peringatan keras yang terkandung dalam laporan terbaru dari konsultan keberlanjutan 3Keel dan perusahaan bahan bangunan raksasa, Kingspan. Laporan tersebut mengungkap bagaimana tingkat retrofit bangunan telah terhenti di pasar-pasar utama Uni Eropa, mengalami kemandekan di Inggris, dan telah mengalami kemunduran di Amerika Serikat. 

Baca Juga

Retrofit disebut sebagai tren terbaru yang sangat dibutuhkan dalam mencapai target net zero. Retrofit mengacu pada segala upaya perbaikan pada bangunan yang sudah ada untuk meningkatkan efisiensi energi, membuatnya lebih mudah dipanaskan, mampu menahan panas lebih lama, dan mengganti bahan bakar fosil dengan energi terbarukan.

Laporan, sementara Global Retrofit Index menegaskan bahwa emisi bangunan telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2010 di sejumlah pasar utama, karena standar efisiensi energi yang lebih tinggi, skema pendanaan pemerintah, dan peluncuran teknologi pompa panas, semuanya telah membantu mengurangi emisi.  

Menurut laporan tersebut, antara tahun 2010 dan 2020 emisi bangunan di Inggris turun enam persen, sementara di Jerman turun 19 persen, di Irlandia turun 25 persen, di Prancis turun 31 persen, dan di Belanda turun 36 persen.

Namun, di Amerika Serikat, emisi bangunan meningkat tiga persen selama periode tersebut, dan bahkan di negara-negara yang memiliki sektor retrofit yang sudah matang, kemajuannya tampaknya terhenti dalam beberapa tahun terakhir. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa berdasarkan tingkat retrofit saat ini, semua pasar terkemuka yang dianalisis akan secara substansial keluar dari jalur untuk mencapai target net zero pada 2040.

Laporan ini juga menganalisis Sertifikat Kinerja Energi (Energy Performance Certificate/EPC) di Inggris, Prancis, serta Irlandia, dan mengungkap peningkatan yang relatif kecil dalam satu dekade terakhir dengan sebagian besar properti masih dinilai di bawah nilai C. "Ini berarti mereka tidak cukup hemat energi untuk menghasilkan dekarbonisasi yang disyaratkan oleh Perjanjian Paris," kata laporan penulis laporan, Olwen Smith dari 3Keel, seperti dilansir Business Green, Rabu (15/11/2023).

Ia memperingatkan bahwa tindakan mendesak diperlukan untuk mengatasi kendala terhadap proyek retrofit, yang akan terbukti penting untuk mencapai tujuan nol karbon di seluruh dunia.

"Dengan lebih dari seperempat dari total emisi global berasal dari pengoperasian gedung-gedung, retrofit merupakan pengungkit penting untuk mendekarbonisasi ekonomi global. Tapi, studi ini menunjukkan stagnasi kemajuan yang mengkhawatirkan. Analisis kami terhadap enam negara dengan stok bangunan tua mengungkapkan bahwa pengurangan emisi bangunan saat ini terhenti dan tingkat retrofit jauh tertinggal dari apa yang dibutuhkan untuk mencapai target net zero,” ujar dia. 

Smith mengatakan, alat dan teknologi yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja energi di gedung-gedung sudah tersedia. Upaya terkoordinasi antara pemerintah dan sektor swasta saat ini diperlukan untuk mengatasi hambatan implementasi dan meningkatkan retrofit dengan cepat untuk menurunkan emisi bangunan secara global.

Laporan tersebut juga merekomendasikan agar pemerintah mengadopsi standar kinerja bangunan nol karbon, mengembangkan rencana retrofit skala nasional, meningkatkan keterampilan tenaga kerja bangunan hijau, dan memperkenalkan insentif dan dukungan keuangan untuk membantu membuka investasi dalam perbaikan bangunan.

"Dengan laporan ini, kami mendorong para pembuat kebijakan dan industri konstruksi untuk terus bekerja sama dalam memfasilitasi perubahan, melalui inovasi dan regulasi, untuk menghadirkan ide-ide yang dapat diterapkan guna mendukung solusi retrofit dan mengurangi emisi bangunan global," kata Bianca Wong, kepala keberlanjutan global di Kingspan. 

Laporan ini dirilis pada hari yang sama dengan laporan terbaru dari PBB mengenai kemajuan pemerintah dalam rencana aksi iklim nasional, atau dalam istilah PBB disebut NDC. Laporan tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar pemerintah gagal untuk memberikan kerangka kerja kebijakan dan investasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan pengurangan emisi mereka.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement