REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Jerman bekerja sama dalam mengembangkan sistem transportasi hijau sebagai dukungan terhadap implementasi the green infrastructure initiative atau inisiatif infrastruktur hijau.
"Kedua negara telah menjalin hubungan baik selama sekitar 60 tahun dan telah bekerja sama mengurangi emisi karbon untuk memerangi perubahan iklim," ucap Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat memberi sambutan pada kegiatan 75th Anniversary of KfW di Jakarta, Selasa (14/11/2023) sebagaimana keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Budi mengungkapkan, sektor transportasi merupakan salah satu penyumbang emisi karbon. Untuk itu, Kemenhub terus berupaya menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan.
Pemerintah Jerman melalui KfW Development Bank (Bank Pembangunan dan Investasi Jerman) sepakat mengimplementasikan kerja sama pendanaan pembangunan infrastruktur ramah lingkungan (transportasi hijau) di sejumlah kota di Indonesia. Sebagai contoh inisiatif kerja sama Indonesia dengan Jerman melalui KfW, yaitu pembangunan sistem bus rapid transit (BRT) di Semarang (Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa Timur) serta dan perkeretaapian di Surabaya.
"Harapan kita lebih banyak proyek transportasi hijau yang segera dimulai sejalan dengan RPJMN (rencana pembangunan jangka menengah nasional) 2025-2029," ujar Budi.
Sebelumnya pada Juli 2023, Budi juga telah bertemu dengan Head Of Asia Region KfW Development Bank Germany Frank Bohnet. Frank Bohnet mendukung pengembangan sistem transportasi massal perkotaan di Semarang dan Surabaya sehingga lebih efisien dan ramah lingkungan.
"Di Surabaya, kami mendukung integrasi jalur kereta api dengan angkutan jalan. Di Semarang, kami mendukung pengembangan bus rapid transit (BRT)," kata Bohnet saat itu.
Presiden RI Joko Widodo juga mengapresiasi komitmen pendanaan dari pemerintah Jerman pada proyek inisiatif infrastruktur hijau yang berfokus mendukung upaya mitigasi pengurangan dampak emisi karbon di Indonesia pada pertemuan G7 di Elmau, Jerman.