Jumat 17 Nov 2023 15:13 WIB

Membincang Regenerasi Pemimpin

Satu dekade belakangan ini, bermunculan tokoh-tokoh muda.

Muzakkir Djabir Cinnong, Peneliti Bunga Rampai Institut, Diaspora Indonesia di Amerika Serikat
Foto: Dok Pribadi
Muzakkir Djabir Cinnong, Peneliti Bunga Rampai Institut, Diaspora Indonesia di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muzakkir Djabir Cinnong, Peneliti Bunga Rampai Institut, Diaspora Indonesia di Amerika Serikat

Lembaga Economist Intelligence Unit Demokrasi Index yang melakukan riset tentang isu regenerasi politik pada 2022, memposisikan Indonesia di urutan 101 dari 147 negara. Agregat ini, menandakan regenerasi politik di negara kita, belum berbanding lurus dengan predikat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

Riset ini mencatatkan rerata usia anggota DPR mencapai 51,6 tahun. Selain, indikator regenerasi politik, EIU juga menerangkan indeks demokrasi bertumbuh baik dibandingkan banyak negara di dunia yang mengalami stagnasi. Rerata skor regional Asia – Australia berada di angka 5,46. Indonesia sendiri masih sama dengan tahun 2021, angkanya 6,72 meningkat dibanding 2020 dengan skor 6,30. (Metrotvnews.com, 2023).

Sedangkan V-Dem Institute yang merilis Democracy Report 2022, mengungkapkan bahwa secara umum terjadi kemunduran kualitas demokrasi di Asia Tenggara yang memungkinkan tumbuhnya rezim otokrasi. Dalam kasus Indonesia, semestinya karakteristik rezim otokrasi atau otoriter, sangat sulit menemukan ruang eksistensinya dengan argumentasi; indeks demokrasi yang relatif bagus serta diterapkannya sistem multi partai, sehingga checks and balances antar entitas kekuasaan bisa diwujudkan.

Kembali pada indeks regenerasi politik Indonesia yang disebutkan di atas, data yang berbanding terbalik dengan tren kepemimpinan politik global yang menampilkan banyak pemimpin muda berbakat. Satu dekade belakangan ini, bermunculan tokoh-tokoh muda di aras global, suatu hal yang wajar karena populasi dunia yang dihuni sekira 55 persen berusia muda, rentang usia kelahiran dari tahun 1981 - 2012, akumulasi dari generasi milineal serta gen-Z.

Figur muda yang muncul dan mendapat perhatian dunia, seperti; Emmanuel Macron, Presiden Prancis (39); Jacinda Arden, Perdana Menteri Selandia Baru (37); Gabriel Boric, Presiden Chile (35); Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia (33); Sebastian Kurz, Kanselir Austria (32); Luigi di Maio, Wakil Perdana Menteri Italia (31); Gabriel Boric, Presiden Chile (35); Sanna Marin, Perdana Menteri Finlandia (33); Sebastian Kurz, Kanselir Austria (32); Luigi di Maio, Wakil Perdana Menteri Italia (31); Typhanie Degois dan Ludovic Pajot, keduanya merupakan anggota Parlemen Prancis (24); Mhairi Black, anggota Parlemen Inggris (21).

Di Amerika Serikat ada Alexandria Ocasio-Cortez, anggota Kongres (29); juga yang baru terpilih sebagai Wali Kota St. Louis Park, negara bagian Minnesota, Nadia Mohamed (27), seorang imigran muslim keturunan Somalia. Untuk kawasan Asia, mengemuka nama Pita Limjaroenrat, seorang pengusaha muda lulusan Harvard, pendiri Partai Phak Kao Klai (42).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement