Selasa 21 Nov 2023 14:32 WIB

PLN Buka Lebar Pintu Kerja Sama Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN saat ini sudah menjalin kerja sama dengan 479 mitra dan 30 badan usaha.

Petugas PLN melakukan inspeksi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Foto: PLN
Petugas PLN melakukan inspeksi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) membuka lebar pintu kerja sama dengan berbagai pihak sebagai upaya menumbuhkan ekosistem electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik di Indonesia sekaligus mencapai target zero emission pada tahun 2045.

“Saat ini sudah ada 479 pihak yang bermitra dengan kami dan juga 30 badan usaha di seluruh Indonesia. Harapannya angka ini terus bertambah. Kami tidak menutup diri ketika ada pertanyaan apakah semua harus pakai PLN Mobile? Tentu saja kami bisa berkolaborasi roaming to roaming dan itu yang sedang kami koordinasikan,” kata Executive Vice President Pengembangan Produk Niaga PT PLN (Persero) Ririn Rachmawardini dalam sebuah diskusi daring bertajuk 'Membangun Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia' di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga

Ririn mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong berbagai bentuk kerja sama dengan kementerian hingga pihak swasta, termasuk dengan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) yang ada di Indonesia dalam membangun infrastruktur, misalnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Infrastruktur tidak bisa dibangun sendiri oleh PT PLN, pasti perlu dukungan dari kementerian, bahkan kami ajak partner lain yang ingin bisnis SPKLU melalui kemitraan. Jadi, kami siap berkolaborasi dengan siapa saja. Investor atau mitra mau apa, kami ada. Harapannya bisa mempercepat ekosistem dari sisi roda empat dan roda dua," ujarnya. 

Bentuk kolaborasi tersebut sekaligus bisa membantu menepis kekhawatiran dan mengubah dari pola pikir masyarakat yang masih merasa ragu untuk beralih ke kendaraan listrik.

"Ini seperti ayam dan telur ya, mana yang duluan. Masih ada berpikir jangan-jangan sesudah beli kendaraan listrik tapi nggak ada charging station-nya? Sampai dengan saat ini dari 1000-an SPKLU yang ada, PT PLN berkontribusi di 60 persen atau sudah ada 622 SPKLU yang disiapkan. Tahun depan kami akan berinvestasi di 500 lebih SPKLU. Kita bersama-sama menumbuhkan dan membangun bersama ekosistem EV ini,” tegas Ririn.

Lebih lanjut Ririn mengatakan bahwa pihaknya hingga kini juga masih bergiat menawarkan beragam promosi baik yang dilakukan secara langsung menyentuh masyarakat maupun dalam bentuk program-program untuk mendorong mereka melakukan pembelian kendaraan listrik. PT PLN (Persero) juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian terkait program subsidi pembelian kendaraan roda dua.

“Bersama kementerian lain kami juga ada promosi dengan tagar #pakaimolis, juga melakukan roadshow di beberapa kota. Promosi lain adalah kami sedang coba kembangkan PLN Mobile untuk pembelian kendaraan listrik roda dua dan nanti pelanggan akan mendapatkan voucher token PLN degan nominal tertentu. Harapan kami ini bisa merangsang pembelian EV lebih cepat,” kata Ririn.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement