Rabu 29 Nov 2023 20:07 WIB

Indonesia Tagih Janji Pendanaan Iklim di COP 28

Ia menegaskan akses pendanaan iklim menjadi isu paling krusial.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Presiden COP 28 Sultan Ahmed Al Jaber memastikan perhelatan COP 28 tahun ini mendorong realisasi pendanaan dan proyek transisi energi yang berkeadilan.
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Presiden COP 28 Sultan Ahmed Al Jaber memastikan perhelatan COP 28 tahun ini mendorong realisasi pendanaan dan proyek transisi energi yang berkeadilan.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemerintah Indonesia dalam perhelatan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau COP 28 akan menagih janji pendanaan iklim yang inklusif agar program mitigasi perubahan iklim bisa dieksekusi dengan baik. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehuatanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan implementasi aksi mitigasi iklim perlu keterlibatan seluruh pihak dari berbagai kelompok masyarakat. Ia menegaskan akses pendanaan iklim menjadi paling krusial dibahas dalam COP 28 tahun ini.

Baca Juga

"Pentingnya pemenuhan janji dukungan pendanaan dan spirit leading by example dari Indonesia," kata Siti di Dubai, UEA, Rabu (29/11/2023).

Siti menilai, perhelatan COP 28 kali ini menjadi penting karena seluruh pihak akan menjelaskan implementasi dan langkah mitigasi iklim. Negara-negara juga akan melakukan merumuskan pendanaan iklim yang lebih aksesibel.