Selasa 19 Dec 2023 16:24 WIB

COP28 Dinilai Gagal Rancang Kesepakatan Kredit Karbon di Pasar Global

Harapan capai kesepakatan perdagangan karbon di dunia menguap di COP28.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Negara-negara yang bernegosiasi di KTT Iklim PBB ke-28 (COP28) di Dubai, gagal menyepakati aturan-aturan penting dalam perdagangan carbon offset.
Foto: www.freepik.com
Negara-negara yang bernegosiasi di KTT Iklim PBB ke-28 (COP28) di Dubai, gagal menyepakati aturan-aturan penting dalam perdagangan carbon offset.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara-negara yang bernegosiasi di KTT Iklim PBB ke-28 (COP28) di Dubai, gagal menyepakati aturan-aturan penting dalam perdagangan carbon offset secara bilateral dan memulai pasar global. Harapan untuk mencapai kesepakatan mengenai mekanisme perdagangan karbon menguap begitu saja di Dubai, setelah perselisihan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Dua kekuatan yang berlawanan itu memicu perundingan maraton yang tegang dan terus berlangsung hingga dini hari. Di satu sisi, kubu AS ingin menjalankan sistem secepat mungkin, dan di kubu Eropa ingin memastikan integritas dan transparansi.

Baca Juga

AS memperjuangkan apa yang oleh para pengamat digambarkan sebagai pendekatan peraturan yang ringan dan tanpa embel-embel. Hal ini akan memberikan peran penting kepada pelaku sektor swasta dari pasar sukarela yang banyak dikritik.

Sebuah blok yang dipimpin oleh Uni Eropa bersama dengan negara-negara Afrika dan Amerika Latin melakukan perlawanan. Mereka menginginkan pemeriksaan dan keseimbangan yang lebih kuat serta pelonggaran klausul kerahasiaan yang dapat mencegah pengawasan. Risiko yang banyak disoroti adalah, dengan kerangka kerja yang lemah, mekanisme baru ini dapat menjadi tempat pembuangan kredit macet.