Rabu 20 Dec 2023 07:17 WIB

Sekelompok Anak Muda Gugat Pemerintah AS karena Gagal Atasi Polusi

Generasi muda di AS mulai mengkahawatirkan dampak dari perubahan iklim.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Anak-anak muda di California menggugat pemerintah AS atas kegagalan mereka dalam mengekang polusi.
Foto: www.freepik.com
Anak-anak muda di California menggugat pemerintah AS atas kegagalan mereka dalam mengekang polusi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak muda di California menggugat pemerintah AS atas kegagalan mereka dalam mengekang polusi. Ini menjadi aksi terbaru dari serangkaian tindakan hukum yang diinisiasi generasi muda yang khawatir terhadap perubahan iklim.

Sekelompok anak muda berusia antara delapan hingga 17 tahun menyatakan bahwa Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) secara sengaja membiarkan sumber bahan bakar fosil terus melepaskan gas rumah kaca yang meningkatkan polusi, serta mengancam kesehatan dan kesejahteraan anak. Dalam gugatan ini, sekelompok anak muda tersebut didampingi oleh Our Children's Trust, sebuah firma hukum nirlaba.

Baca Juga

“Penggugat mengklaim EPA telah mendiskriminasi mereka sebagai anak-anak dengan mengabaikan nilai ekonomi kehidupan dan masa depan mereka, ketika memutuskan apakah dan berapa banyak polusi iklim yang diperbolehkan,” kata Our Children’s Trust seperti dilansir Phys, Rabu (20/12/2023).

Gugatan yang diajukan pada 10 Desember itu meminta pengadilan federal untuk menyatakan EPA sebagai pelanggar hak konstitusional dan hak dasar anak untuk hidup layak. 

Genesis, salah satu anak muda yang menandatangani gugatan, mengatakan bahwa suhu panas yang terus meningkat membuat rumahnya menjadi sangat tidak nyaman untuk ditempati. Terlebih dia tinggal di rumah yang tidak menggunakan AC.

“Genesis harus membiarkan jendela rumahnya tetap terbuka di musim panas, sehingga dia terkena abu dari asap kebakaran hutan dan lebih banyak serbuk sari, yang memperburuk alerginya dan mengakibatkan seringnya pilek, batuk, dan hidung tersumbat,” kata Our Children’s Trust.

Anak lainnya, yang diidentifikasi sebagai Maya, menderita masalah pernapasan dan sakit kepala parah yang menurut gugatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya prevalensi kebakaran hutan.

“Maya gemar bermain sepak bola, tetapi tidak mampu bersaing se-kompetitif yang dia inginkan karena dampak asap kebakaran hutan,” kata organisasi nirlaba tersebut.

Selain EPA, gugatan tersebut juga menyebutkan nama administrator EPA Michael Regan dan pemerintah federal Amerika Serikat. Sementara itu, hingga berita ini ditulis, EPA belum memberikan tanggapan apapun.

Kasus di California ini muncul setelah Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa mulai mendengarkan keluhan yang diajukan enam pemuda Portugal terhadap 32 negara yang mereka tuduh tidak berbuat cukup untuk menghentikan pemanasan global. 

Pada bulan Agustus, pengadilan di negara bagian Montana, AS, juga memutuskan memenangkan gugatan sekelompok pemuda yang menuduh negara bagian tersebut melanggar hak mereka atas lingkungan yang bersih. Kasus tersebut, yang juga melibatkan Our Children's Trust, kini harus diajukan banding ke Jaksa Agung Montana.

Our Children's Trust menangani kasus-kasus yang sedang berlangsung di Hawaii, Utah, Virginia, dan Oregon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement