Kamis 04 Jan 2024 21:01 WIB

Emisi Karbon Turun ke Level Terendah di 2023, Ini yang Dilakukan Jerman

Emisi karbon Jerman turun ke level terendah selama 70 tahun terakhir.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Emisi karbon dioksida Jerman pada tahun 2023 turun ke level terendah sejak tahun 1950-an.
Foto: Freepik
Emisi karbon dioksida Jerman pada tahun 2023 turun ke level terendah sejak tahun 1950-an.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emisi karbon dioksida Jerman pada tahun 2023 turun ke level terendah sejak tahun 1950-an karena berkurangnya penggunaan tenaga batu bara dan berkurangnya produksi industri padat energi. Namun penurunan ini tidak akan berkelanjutan tanpa perubahan kebijakan iklim, demikian menurut studi dari lembaga think tank Agora Energiewende.

Jerman bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 65 persen pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 1990, sebuah langkah untuk menjadi netral karbon pada tahun 2045. Menurut studi tersebut, emisi karbon dioksida (CO2) di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa ini turun menjadi 673 juta ton pada 2023. Angka ini merupakan level terendah sejak tahun 1950-an, 46 persen di bawah tahun 1990 dan mengalahkan target iklim pemerintah tahun 2023 yaitu 722 juta ton.

Baca Juga

Penurunan ini didorong oleh peningkatan produksi energi terbarukan yang kini memiliki porsi lebih dari 50 persen di Jerman. Selain itu, ada juga peningkatan impor listrik, produksi listrik tenaga batu bara turun ke tingkat terendah sejak tahun 1960-an dan berkontribusi pada penghematan 44 juta ton CO2.

Sementara Jerman menargetkan untuk menyetop batu bara pada 2038, Menteri Ekonomi Robert Habeck telah menganjurkan untuk menghentikan penggunaan batu bara pada 2030. Target baru ini telah disepakati di negara-negara bagian barat Jerman, namun ditentang oleh negara bagian timur Jerman yang merupakan basis industri batu bara.