Kamis 04 Jan 2024 23:11 WIB

Banjir Landa Donggala, 200 Rumah Warga Terendam

Banjir terjadi akubat hujan lebat hingga membuat sungai meluap dan merendam rumah.

Warga berjalan di tengah banjir di Donggala, Sulawesi Tengah (ilustrasi). Sebanyak 200 rumah terendam akibat banjir di Donggala.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Warga berjalan di tengah banjir di Donggala, Sulawesi Tengah (ilustrasi). Sebanyak 200 rumah terendam akibat banjir di Donggala.

REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebutkan 200 unit rumah warga di Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, terendam banjir. Banjir terjadi akibat hujan lebat yang mengguyur sehingga air sungai meluap ke permukiman warga.

"Banjir terjadi pada Kamis sore, sekitar pukul 17.00 Wita yang merendam ratusan rumah warga," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus, di Palu, Kamis (4/1/2023) malam.

Baca Juga

Ia menjelaskan peristiwa banjir terjadi di tiga dusun yakni di Dusun Dua, Dusun Empat dan Dusun Lima di Desa Lalundu yang disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan air Sungai Lalundu meluap sehingga merendam permukiman warga dan fasilitas umum. Menurut dia, setelah mendapatkan informasi dari aparat desa setempat, koordinasi segera dilakukan dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Donggala untuk ke lokasi banjir dan melakukan asesmen.

"Selain 200 unit rumah terendam, banjir juga merendam satu unit puskesmas, dua unit sekolah, dua unit masjid, dan satu jembatan rubuh," ujarnya.

Ia menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun TRC Kabupaten Donggala, sementara masih melakukan asesmen untuk jumlah warga terdampak banjir. Sementara itu, kata dia, warga tetap bertahan di rumah masing-masing dan saat ini air perlahan mulai surut.

"Adapun kebutuhan mendesak saat ini adalah bantuan logistik bagi warga terdampak," ujarnya.

Akris juga menyebutkan bahwa kebutuhan mendesak lainnya yakni alat berat, karena dibutuhkan untuk melakukan normalisasi sungai untuk mencegah banjir susulan atau meminimalisir banjir tidak lagi terjadi ketika intensitas hujan tinggi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement