REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah potensi bencana hidrometeorologi, mitigasi bencana menjadi salah satu langkah penting untuk mengurangi risiko dan dampak. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mewanti-wanti masyarakat dan semua pihak yang terkait untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi cuaca dan bencana ekstrem, yang dapat terjadi di musim hujan.
Prakirawan Cuaca BMKG Agita Vivi mengungkap beberapa upaya mitigasi yang bisa dilakukan berbagai pihak untuk menghadapi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Upaya tersebut meliputi kesiapsagaan logisitik penyelamatan dan pasca bencana, membersihkan saluran air, memastikan aliran air tidak terhambat, dan menyimpan barang-barang berharga di tempat yang aman.
“Kemudian melakukan perencanaan evakuasi yang terorganisir saat terjadi bencana hidrometeorologis, dengan mematuhi komando dari aparat pemerintah setempat,” kata Agita saat dihubungi Republika, Jumat (5/1/2024).
Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan saat musim hujan dengan membawa peralatan pelindung seperti membawa payung dan jas hujan. Kemudian memperbanyak konsumsi makanan bergizi seperti buah, sayur-sayuran, dan vitamin, dan juga air putih yang cukup
Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung/tebing atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.
“Jika hendak melakukan perjalanan ke wilayah tertentu, sebelum berangkat sebaiknya memonitor informasi prediksi dan peringatan dini cuaca melalui situs BMKG, call center 196 BMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” kata Agita.