REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat, terpaksa harus ditutup lagi sementara. Penyebabnya karena adanya gangguan akibat Gunung Marapi kembali erupsi, Jumat (5/1/2024).
Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI Padang Capt Megi Helmiadi, mengatakan, penutupan BIM dimulai pagi ini, tepatnya pukul 10.45 WIB.
"Sementara melalu NOTAM penutupan sampai pukul 16.00 WIB. Tapi observasi tetap terus kita lakukan. Harap dimaklumi," kata Megi.
Informasi yang diterima Republika, sampai pukul 17.50 WIB tadi, BIM masih ditutup sehingga banyak penerbangan dibatalkan. Tercatat ada 29 penerbangan masuk dan keluar dibatalkan hari ini.
Berdasarkan data Perum LPPNPI atau AirNav Indonesia, dengan Nomor NOTAM B0030/24 NOTAM perihal AERODROME CLOSED, dinyatakan BIM ditutup karana dampak abu vulkanik Gunung Marapi.
PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Marapi melaporkan, Gunung Marapi tertutup kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih intensitas tebal dan tinggi 150 m di atas puncak kawah. Sebelumnya erupsi Gunung Marapi juga sempat mengganggu aktivitas penerbangan dari dan ke BIM pada Jumat (22/12/2023) lalu.
Erupsi Marapi dimulai sejak awal Desember 2023 lalu. Ketika pertama kali erupsi, menelan korban sebanyak 75 orang. Dengan rincian 23 orang meninggal dunia dan 52 orang lainnya selamat tapi mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah pendaki dari Sumbar dan beberapa dari luar Sumbar.
Gunung Marapi terletak di antara Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. Memang sejak awal 2023 lalu Gunung Marapi sudah aktif mengeluarkan abu vulkanik. Tapi pada pertengahan tahun, BKSDA membuka lagi jalur pendakian karena banyaknya permintaan warga yang ingin wisata alam ke Gunung Marapi.