Sabtu 06 Jan 2024 10:30 WIB

Eropa Barat Berjuang Atasi Badai Atlantik, Dampak dari Cuaca Dingin Ekstrem

Badai Atlantik menurunkan hujan dan salju yang sangat jenuh.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Sebuah mobil melaju di sepanjang pepohonan yang tertutup salju (ilustrasi).
Foto: Boris Roessler/dpa via AP
Sebuah mobil melaju di sepanjang pepohonan yang tertutup salju (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa bagian Eropa barat laut tengah berjuang untuk mengatasi dampak dari badai Atlantik terbaru yang menurunkan hujan dan salju di tanah yang sudah jenuh. Sementara itu, Skandinavia utara mengalami cuaca dingin yang ekstrem.

Di Prancis utara, kru penyelamat membantu mengevakuasi penduduk dari rumah-rumah yang terendam banjir di kota Arques di departemen Pas de Calais, sebuah wilayah yang mengalami banjir untuk kedua kalinya dalam dua bulan terakhir setelah curah hujan tinggi.

Baca Juga

Hujan dengan curah 20-40 milimeter diperkirakan akan turun dalam beberapa jam ke depan, dan siaga merah (red alert) mengindikasikan bahwa sungai Aa hampir jebol.

"Pertama kali, saya pikir bahwa ini adalah keberuntungan, tetapi saat terjadi untuk kedua kalinya, ini mulai memukul semangat dan finansial saya. Saya mulai bertanya-tanya tentang masa depan,” kata penduduk Arques, Anthony Richevin, ketika ia dievakuasi.

Namun demikian, tidak ada evakuasi berskala besar yang direncanakan di wilayah tersebut untuk saat ini.

Pada Rabu, sebuah kapal feri yang melakukan perjalanan dari Norwegia ke Denmark dengan sekitar 900 penumpang di dalamnya, tidak dapat berlabuh di Kopenhagen karena badai dan harus menunggu angin mereda. Menurut perusahaan pelayaran DFDS, angin tidak reda hingga Kamis Pagi.

Di Norwegia, kota Kristiansand di bagian selatan Norwegia mengatakan bahwa mereka telah menutup sekolah-sekolahnya dan membatalkan semua bus umum menyusul hujan salju lebat.

Badai yang sama, yang diberi nama Henk di kedua sisi Laut Utara, membawa angin kencang dan hujan lebat ke beberapa bagian Inggris dan Wales pada Selasa. Hal ini menyebabkan pemadaman listrik, mengganggu perjalanan kereta api dan memaksa penutupan jalan-jalan utama karena banjir.

Pohon-pohon tumbang ke jalan raya dan rel kereta api, menewaskan seorang pengendara mobil di barat daya Inggris.

“Seorang wanita berusia 59 tahun meninggal di provinsi Flanders Timur, Belgia, pada Selasa setelah tertimpa pagar yang tertiup angin saat hujan lebat,” kata Gubernur setempat Carina Van Cauter seperti dilansir Reuters, Jumat (5/1/2024).

Sementara itu, menurut Swedish Met Office, Desa Arctic Kvikkjokk mencatat suhu semalam minus 43,6 Celcius, suhu terdingin di Swedia selama bulan Januari dalam 25 tahun terakhir.

Di Lapland, Finlandia utara, seorang wanita hilang dalam badai salju ketika sedang bermain ski pada hari Selasa dan kemudian ditemukan tewas tertimbun longsoran salju. Pencarian dilanjutkan pada Rabu untuk mencari anaknya, demikian kata polisi Finlandia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement