REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT -- Jajaran Kepolisian Resor Pasaman Barat, Sumatra Barat, menangkap seorang diduga pelaku penyelewengan 900 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar di jalan lintas Jorong Taming, Nagari Batahan Barat, Kecamatan Ranah Batahan, Sabtu (6/1/2024). Kepala Polres Pasaman Barat AKBP Agung Basuki mengatakan pelaku berinisial HD (50) merupakan warga Jorong Kampung Baru, Nagari Batahan Barat, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat.
Didampingi Kepala Polsek Ranah Batahan AKP Yuliarman, ia mengatakan penangkapan tersebut bermula ketika polisi mendapat informasi bahwa ada penyelewengan BBM subsidi dalam jumlah besar pada Sabtu (6/1/2024) sekitar pukul 04.00 WIB dini hari. Mendapat informasi itu, polisi langsung bergerak cepat, pelaku ditangkap saat melintas di jalan lintas Jorong Taming, Nagari Batahan Barat, Kecamatan Ranah Batahan.
Ketika diamankan, Kapolsek bersama empat personel lainnya menemukan sejumlah barang bukti berupa 13 jerigen BBM bersubsidi jenis solar serta tanki siluman yang telah dimodifikasi yang terpasang pada mobil milik pelaku. Kapolsek Ranah Batahan AKP Yuliarman menjelaskan penangkapan ini bermula ketika unit Reskrim Polsek Ranah Batahan melakukan penyelidikan dan mendapat informasi dari masyarakat jika ada mobil yang membawa BBM bersubsidi jenis solar dari Pasaman Barat menuju Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatra Utara.
Dari informasi polisi menghadang terhadap kendaraan Mitsubishi L300 warna hitam Nomor Polisi BA-8309-EN yang diduga membawa BBM ilegal tersebut dan berhasil mengamankan pelaku beserta barang bukti. Pelaku langsung dibawa ke Mapolsek Ranah Batahan untuk diperiksa lebih jauh.
“Terduga pelaku sudah kita amankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh Unit Reskrim Polsek Ranah Batahan, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujarnya.
Berdasarkan interogasi awal terhadap pelaku, mobil yang dilengkapi tanki siluman ini yang membawa BBM bersubsidi jenis solar sebanyak 900 liter sengaja dimodifikasi oleh pelaku untuk mengelabui aparat Kepolisian. "Dari pengakuan pelaku, 900 liter BBM bersubsidi jenis solar ini didapatkan dari SPBU Pertamina yang berada di Kampung Baru, Jorong Kampung Baru, Nagari Batahan Barat, Kecamatan Ranah Batahan," katanya.
Pengakuan dari pelaku sendiri, BBM subsidi ini adalah pesanan seseorang yang akan dibawa ke Kabupaten Mandailing, Provinsi Sumatra Utara. Ditanya soal keterlibatan oknum petugas SPBU terkait penyitaan 900 liter BBM bersubsidi jenis solar dalam kasus tersebut, Kapolsek mengatakan hal ini masih dalam tahap penyelidikan Polsek Ranah Batahan.
Akibat dari tindakannya, pelaku dikenakan Pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22/2001 tentang minyak dan gas bumi yang telah diubah ketentuannya pada pasal 40 angka 9 dalam Peraturan Pemerintah pengganti Undang undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2022 tentang cipta kerja sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang RI Nomor 6/2023 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2022 tentang cipta kerja menjadi Undang-Undang. Setiap orang yang menyalahgunakan pengangkutan dan atau niaga BBM, Bahan Bakar Gas, dan atau liquefied petroleum gas yang disubsidi dan/atau penyediaan dan pendistribusiannya dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp 60 miliar," ujarnya.