REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan antisipasi kenaikan harga cabai sebagai penyebab inflasi melalui pasar pangan murah pemerintah.
"Pemerintah Sulbar melakukan antisipasi kenaikan harga cabai dengan melakukan gerakan pasar pangan murah," kata Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan (Ekbang) Provinsi Sulbar, Masriadi Nadi Atjo, di Mamuju, Sabtu (6/1/2024).
Ia mengatakan, harga cabai di pasaran Kota Mamuju mencapai Rp 50 ribu per kilogram, sehingga menjadi beban ekonomi bagi masyarakat dan menjadi salah satu komoditi menyumbang inflasi. Menurut dia, Pemerintah Sulbar menggelar pasar pangan murah setiap minggu, pada enam Kabupaten di Sulbar untuk mengatasi inflasi.
"Selain melakukan pasar pangan murah, Pemerintah Sulbar juga akan melakukan subsidi pangan untuk beras, gula pasir dan komoditi perikanan seperti ikan layang, bandeng dan cakalang, sehingga mampu menekan kenaikan harga yang cenderung meningkat di pasaran," katanya.
Ia menyampaikan, Pemerintah Sulbar juga akan melakukan kerja sama dengan pedagang dalam rangka menyalurkan beras murah kepada masyarakat mengantisipasi inflasi.
Ia menyampaikan, meskipun inflasi di Sulbar berada pada peringkat ketiga nasional dengan tingkat inflasi 1,82 persen. Namun, Pemerintah Sulbar tetap berupaya menekan inflasi agar terus turun.