REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memprakirakan cuaca di Bali masih dipengaruhi fenomena El Nino dengan Indeks El Nino Osilasi Selatan (ENSO) mencapai plus 1,63. “Kondisi itu tidak signifikan terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Selasa.
Senada dengan Cahyo, Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan saat ini Indeks ENSO masih berada pada level moderat antara 1-2. BMKG, lanjut dia, memperkirakan level moderat El Nino masih terjadi hingga Januari-Februari 2024.
Indeks El Nino diperkirakan mulai level lemah pada periode Januari, Februari, dan Maret (JFM) 2024 yakni diperkirakan di bawah indeks 1.
“Jika (indeks) minus 0,5 sampai dengan 0,5, maka itu kondisi normal,” katanya.
Berdasarkan model prediksi ENSO, BMKG memperkirakan kondisi normal itu diperkirakan terjadi mulai periode Maret, April, dan Mei (MAM). BMKG menjelaskan, ENSO didefinisikan sebagai anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi dari rata-rata normalnya.
El Nino menunjukkan kondisi anomali suhu permukaan laut di Samudera Pasifik ekuator bagian timur dan tengah yang lebih panas dari normalnya. Sementara itu anomali suhu permukaan laut di wilayah Pasifik bagian barat dan perairan Indonesia yang biasanya hangat menjadi lebih dingin dari normalnya.
Pada saat terjadi El Nino, kata dia, daerah pertumbuhan awan bergeser dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik bagian tengah, sehingga menyebabkan berkurangnya curah hujan di Indonesia. Sementara itu, berdasarkan analisis BBMKG Denpasar, dalam tiga hari mendatang yakni pada 9-11 Januari 2024 cuaca di Bali secara umum diperkirakan berawan. Namun terdapat potensi hujan ringan hingga lebat secara tidak merata di seluruh Bali.
Angin diperkirakan bertiup dari barat daya-barat dengan kecepatan hingga 30 kilometer per jam. Sedangkan tinggi gelombang laut di perairan Bali Utara diperkirakan 0,5-1 meter, perairan Selatan Bali berkisar antara 0,75 hingga 2,5 meter, dan di Selat Bali dan Selat Lombok diperkirakan 0,5-2 meter.