Rabu 10 Jan 2024 13:32 WIB

Bencana Iklim di AS Capai Miliaran Dolar

Suhu rata-rata di AS capai rekor tertinggi kelima dalam sejarah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Banjir besar di negara bagian Vermont, Amerika Serikat (AS).
Foto: AP
Banjir besar di negara bagian Vermont, Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat mengalami lebih banyak banjir, kebakaran, dan bencana iklim bernilai miliaran dolar pada tahun 2023 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dan suhu rata-rata negara ini mencapai rekor tertinggi kelima dalam sejarah. Demikian menurut data terbaru yang dirilis Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) pada Selasa.

Di antara bencana-bencana tersebut adalah kebakaran hutan di Maui, yang paling mematikan di negara ini dalam lebih dari satu abad. Lalu ada banjir besar di California, dua wabah tornado di negara-negara bagian tengah, badai musim dingin di timur laut pada bulan Februari lalu, dan Badai Idalia pada bulan Agustus.

Baca Juga

"Bagi jutaan orang Amerika yang terkena dampak dari serangan bencana cuaca dan iklim yang tampaknya tak ada habisnya, tahun 2023 telah mencapai rekor baru untuk berbagai cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem yang kita hadapi saat ini juga akan terus memburuk akibat perubahan iklim," ujar kepala ilmuwan NOAA Sarah Kapnick seperti dilansir Reuters, Rabu (10/1/2024).

Sebagian besar ilmuwan arus utama mengatakan bahwa pembakaran bahan bakar fosil menyebabkan lebih banyak banjir, kekeringan, gelombang panas, dan naiknya permukaan air laut. Fenomena cuaca El Nino, yang menghangatkan air permukaan di Samudera Pasifik bagian timur, juga berkontribusi pada suhu yang lebih tinggi tahun lalu.

Yang belum diketahui oleh para ilmuwan adalah apakah panas ekstrem pada 2023 merupakan pertanda bahwa pemanasan global semakin cepat.

NOAA mengatakan bahwa 28 bencana iklim yang menyebabkan kerusakan senilai lebih dari satu miliar dolar tersebut masing-masing melampaui rekor sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2020, yaitu sebanyak enam bencana. Menurut NOAA, ke-28 kejadian tersebut menyebabkan kerusakan senilai hampir 93 miliar dolar AS dan nilai tersebut diperkirakan akan meningkat setelah biaya badai Desember dan banjir di Pantai Timur dihitung.

NOAA mengatakan bahwa suhu rata-rata bulan lalu menjadikannya bulan Desember terpanas dalam 129 tahun pencatatannya. Lima negara bagian AS meliputi Louisiana, Massachusetts, Mississippi, New Hampshire, dan Texas mengalami tahun-tahun terpanas dalam catatan, sementara enam negara bagian lainnya mencatat rekor terpanas kedua.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement