REPUBLIKA.CO.ID, SUKAMARA -- Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran optimistis program shrimp estate dapat menjadi jembatan sinergisitas lintas sektor dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan di Kalteng. Ia menilai, hal ini dapat berkontribusi dalam mewujudkan target nasional dua juta ton udang pada tahun 2024.
Sugianto mengatakan, sumber daya alam Kalteng memiliki potensi kekayaan yang cukup berlimpah namun saat ini masih belum sebanding dengan tingkat kesejahteraan mayarakat.
"Sehingga diperlukan inovasi dan terobosan yang menyentuh langsung kepada masyarakat, salah satunya melalui pembangunan tambak udang vaname atau shrimp estate ini,” ujar Sugianto, saat menyambangi kawasan shrimp estate di Desa Sungai Raja, Kabupaten Sukamara, Selasa (9/1/2024).
Sugianti menjelaskan, pembangunan shrimp estate dapat menjadi daya ungkit yang sangat tepat bagi peningkatan perekonomian, khususnya di daerah pesisir Kalteng. Tambak seluas 40,17 hektar ini merupakan program prioritas Provinsi Kalimantan Tengah yang digagas oleh Gubernur Sugianto Sabran dengan membangun klaster-klaster tambak udang modern berkonsep zero waste dan berkelanjutan.
"Diharapkan program ini menjadi sumber kekuatan ekonomi baru bagi wilayah pesisir pantai Kalimantan Tengah, sehingga memberikan dampak sosial ekonomi masyarakat bagi peningkatan pendapatan daerah dan menjadi trigger bagi daerah di kabupaten pesisir lainnya," katanya.
Sugianto mengatakan bahwa suksesnya pembangunan tambak udang/shrimp estate memerlukan dukungan dan keseriusan dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, provinsi, pemerintah kabupaten Sukamara, perusahaan tambak mitra, perbankan, perguruan tinggi, dan pelaku usaha perikanan lokal.
“Saya yakin program shrimp estate dapat memberikan kontribusi pendapatan asli daerah, menyerap tenaga kerja lokal, menjadi model budidaya udang vaname berkelanjutan baik di Kalteng maupun nasional, dan menjadi komoditi ekspor andalan serta menjadi jembatan sinergisitas lintas sektor dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan di Kalteng, sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan target nasional 2 (dua) juta ton udang pada tahun 2024,” ujarnya.
Kepala Dislutkan Kalteng Darliansjah menjelaskan bahwa pembangunan klaster tambak udang/Shrimp Estate di Desa Sungai Raja ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Saat ini, Shrimp Estate Kalteng BERKAH sedang dalam tahap uji konstruksi, uji kelistrikan dan finishing.
“Setelah selesai tahapan uji ini dilalui maka akan segera kita lakukan penebaran benur udang vaname,” kata Darliansjah.
Selanjutnya, Darliansjah menerangkan bahwa Unit Pelayanan Teknis (UPT) Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (PBAPL) Kumai menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai pengelola Shrimp Estate. Serta, melibatkan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan), BUMDes, kelompok pemuda, dan kelompok masyarakat perikanan lainnya.
Dengan harapan lanjut dia, bisa menjadi tonggak keberhasilan dalam manajemen pengelolaan, sehingga dapat berhasil memberikan manfaat bagi masyarakat pembudidaya khususnya di wilayah pesisir Kalteng.
“Jika model shrimp estate ini berhasil diproduksi dengan baik dan memberikan konstribusi bagi daerah, maka Gubernur Kalteng Bapak Sugianto Sabran akan membangun shrimp estate baru dengan pola kerja sama menggandeng desa-desa pesisir pantai lainnya,” kata Darliansjah.