Sabtu 13 Jan 2024 14:47 WIB

Kalian Pasti Bisa, Garuda

Shin Tae-yong bertekad mengukir sejarah bagi sepak bola Indonesia.

Latihan timnas Indonesia di Qatar.
Foto: dok PSSI
Latihan timnas Indonesia di Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID,

 

Baca Juga

Oleh Satria Kartika Yudha, Jurnalis Republika 

Setelah belasan tahun absen, timnas Indonesia akhirnya bisa kembali berlaga di level Asia. Skuad Garuda akan memulai perjuangannya di Piala Asia 2023 Qatar pada Senin (15/1/2024). 

Sepanjang sejarah, timnas Indonesia baru empat kali berlaga di Piala Asia, yaitu pada 1996, 2000, 2004, dan 2007. Dari empat edisi tersebut, Indonesia belum pernah lolos fase grup. 

Pada Piala Asia kali ini, pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong bertekad mengukir sejarah bagi sepak bola Indonesia. Juru taktik asal Korea Selatan itu menargetkan timnas bisa lolos ke fase 16 besar. 

Target tersebut tentu bukan hal yang mudah dicapai. Apalagi, Indonesia berada di grup D bersama Jepang, Irak, dan Vietnam. Jepang merupakan tim tersukses dengan mengantongi empat gelar Piala Asia. Lawan Indonesia lainnya, Irak,  pernah menjadi juara pada 2007. Adapun Vietnam, merupakan lawan sengit timnas di level Asia Tenggara. 

Menurut skenario Shin Tae-yong, Indonesia setidaknya harus bisa memetik satu kemenangan, satu kali imbang, dan minimal menelan satu kekalahan untuk lolos melalui tim peringkat tiga terbaik. 

Berbagai persiapan telah dilakukan tim kepelatihan dan timnas untuk mengarungi Piala Asia 2023. Sebelum menginjakkan kaki di Qatar, skuad Garuda mematangkan persiapan dengan menjalani pemusatan latihan (TC) di Turki pada 21 Desember-6 Januari 2024. 

Selama TC di Turki, timnas menjalani dua uji coba melawan Libya. Hasilnya memang tak memuaskan. Indonesia menuai kekalahan dalam dua laga uji coba itu dengan skor 0-4 dan 1-2. 

Timnas juga menuai kekalahan saat uji coba melawan Iran di Qatar. Dalam laga yang berlangsung pada Selasa (9/1/2024), Indonesia kalah lima gol tanpa balas. 

Sebagian mungkin menganggap bahwa tiga kekalahan beruntun dalam laga uji coba tersebut menjadi modal yang kurang baik bagi timnas. Namun, uji coba tersebut justru menjadi modal berharga bagi para pemain untuk mengarungi Piala Asia 2023. 

Sebab, para pemain bisa mengukur dan mengevaluasi sejauh mana kemampuan mereka dalam melawan tim-tim yang peringkatnya di atas Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia saat ini menempati peringkat 146 FIFA. Sedangkan Iran di peringkat ke-21 dan Libya peringkat ke-120. 

Lawan Indonesia di Piala Asia 2023 tentu lebih berat. Jepang yang sudah tujuh kali tampil di Piala Dunia, menempati peringkat ke-17 FIFA. Sedangkan Irak berada di peringkat ke-63 dan Vietnam peringkat ke-94.

STY enggan memikirkan perbedaan peringkat tersebut. Bagi dia, peringkat tersebut hanyalah angka. Apa pun bisa terjadi di atas lapangan selama para pemain bekerja keras dan mengeluarkan seluruh kemampuan saat bertanding. 

Tekad dan semangat tersebut juga dirasakan para pemain. Bek kiri timnas Pratama Arhan, misalnya, menyatakan para pemain sudah melakukan persiapan dengan baik. “Semoga di pertandingan nanti kami bisa menghasilkan yang terbaik,” kata Arhan dikutip dari laman PSSI.

Salah satu pemain termuda di skuad Garuda, Hokky Caraka, juga membubungkan optimisme. Hokky yakin timnas bisa lolos ke fase 16 besar berbekal pelatihan yang cukup panjang. 

Semoga optimisme itu bisa membawa hasil yang baik bagi perjuangan timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Kita para suporter juga mesti menyatukan kekuatan untuk mendukung dan mendoakan skuad Garuda. Kalian pasti bisa, Garuda.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement