Selasa 16 Jan 2024 19:40 WIB

Cuaca Ekstrem, Harga Ikan Laut Melonjak di Makassar

Nelayan tidak berani melaut karena cuaca buruk.

Para pekerja dan nelayan beraktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Para pekerja dan nelayan beraktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Harga ikan laut melonjak akibat kondisi cuaca ekstrem yang menyebabkan sebagian besar nelayan tidak melaut. "Kami tidak berani melaut, karena ada peringatan dini dari BMKG dan Kesyahbandaran setempat melarang melaut dan berlayar," kata salah seorang nelayan yang ditemui di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere, Makassar, Selasa (16/1/2024).

Dia mengatakan, tinggi gelombang dari informasi BMKG Wilayah IV Makassar dapat mencapai 3 - 4 meter. Kondisi ini dapat membahayakan nelayan saat terjadi kondisi cuaca buruk. Berkaitan dengan hal tersebut ia memanfaatkan waktu untuk memperbaiki jaring maupun kondisi kapal sambil menunggu cuaca yang bersahabat untuk melaut.

Baca Juga

Sementara berdasarkan pantauan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere, Makassar, harga ikan kembung yang biasanya Rp 150 ribu per keranjang kecil. Kini harus ditebus seharga Rp 190 ribu hingga Rp 250 ribu per keranjang kecil. Hal itu karena persediaan ikan dari nelayan sangat terbatas, karena minimnya nelayan turun melaut.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, Evy Aprialti mengatakan, DP2 Kota Makassar dalam kondisi cuaca ekstrem nelayan dilarang melaut demi keselamatannya. Karena itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) kelautan dan perikanan.dengan memberikan keterampilan, sehingga tidak terus menerus menggantungkan hidup di tengah laut.

Salah satu upaya itu, dengan mengajarkan membuat abon ikan, sehingga stok ikan yang diperoleh sebelum kondisi cuaca buruk atau ekstrem, dapat dimanfaatkan untuk membuat produk olahan. Apalagi produksi ikan laut yang disuplai oleh para nelayan ke TPI Paotere, Makassar rata-rata 100 ton lebih per semester.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement