REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prancis menunjukkan keseriusannya dalam menindak kendaraan berat (heavy vehicle/HV) dan berpolusi, melalui penerapan berbagai kebijakan. Hal ini dilakukan guna mendorong penggunaan mobil Listrik dan transportasi umum.
Pada 1 Januari, Prancis telah memperketat aturan pajak yang harus dibayarkan saat membeli mobil baru. Ambang batas berat HV diturunkan dari 1,8 ton menjadi 1,6 ton yang berarti biaya tambahan ini akan diberlakukan untuk sebagian besar SUV atau mobil 4 Wheel Drive. Biayanya 10 euro per kilogram untuk kendaraan hingga 2,1 ton, dan 30 euro per kilogram untuk kendaraan yang lebih berat dari 2,1 ton
Untuk sebagian besar SUV berukuran sedang, ini berarti sekitar 16 ribu euro ditambahkan pada biaya di muka. Pajak untuk membeli kendaraan yang berpolusi juga telah diperpanjang dengan batas emisi yang lebih rendah untuk mencakup sebagian besar mobil bensin.
Biaya tambahan mulai dari 50 euro hingga 60 ribu euro untuk mobil yang melepaskan emisi sebesar 194 kilogram per kilometer. Batas 50 persen dari harga pembelian kendaraan juga telah dihapus, yang menurut pemerintah secara khusus menguntungkan kendaraan yang sangat mahal dan sangat berpolusi.
Prancis berharap bahwa pajak yang lebih tinggi akan mencegah warganya membeli SUV berat, yang menciptakan lebih banyak polusi dan lebih berbahaya bagi pejalan kaki atau pengendara sepeda saat terjadi tabrakan.
Tindakan keras terhadap kendaraan yang menimbulkan polusi juga merupakan bagian dari upaya Prancis untuk mempengaruhi masyarakat agar beralih ke kendaraan listrik buatan Eropa dan transportasi umum dalam upaya mengurangi emisi. Tahun lalu, Presiden Emmanuel Macron meluncurkan insentif bagi pembeli mobil listrik termasuk skema leasing 100 euro per bulan untuk mobil listrik buatan Eropa.
Insentif hijau juga menawarkan potongan 5.000 euro dan 7.000 euro bagi keluarga berpenghasilan rendah, yang ingin membeli kendaraan listrik dengan harga di bawah 47 ribu euro. Namun pada tahun 2024, peraturan mengenai mobil yang memenuhi syarat akan diperketat dan sekarang akan mempertimbangkan emisi yang dihasilkan dalam pembuatan dan pengiriman kendaraan.
Meskipun sebagian besar mobil listrik yang dijual di Prancis masih masuk dalam daftar, insentif tersebut kini lebih berpihak pada mobil-mobil yang dibuat lebih dekat dengan negara asalnya. Sementara itu, banyak di antara mobil yang diproduksi di China, termasuk Tesla Model 3, tidak masuk dalam daftar. Pada tahun 2027, Macron mengatakan bahwa Prancis berharap dapat memproduksi sekitar 1 juta kendaraan listrik dan membuka empat pabrik baterai baru di bagian utara negara tersebut.
Namun, bukan hanya mobil listrik yang menjadi fokus pemerintah, Macron juga mengumumkan paket senilai 700 juta euro untuk 13 proyek kereta commuter di berbagai kota di Prancis. Pada September 2023, Presiden Prancis mengatakan bahwa untuk mencapai target Uni Eropa untuk mengurangi emisi sebesar 55 persen pada tahun 2030, negara ini harus bergerak dua kali lebih cepat dari saat ini.
"Seluruh strategi ini akan memungkinkan kita untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang pada dasarnya adalah batu bara, minyak dan gas, dari 60 persen menjadi 40 persen pada tahun 2030," kata Macron seperti dilansir Euro News, Ahad (21/1/2024).
Mungkinkah mengendarai mobil SUV menjadi lebih mahal di Paris? Pemerintah lokal di Prancis juga menindak pengemudi kendaraan berat dan berpolusi, dan kehidupan bisa menjadi lebih mahal bagi pemilik SUV di ibu kota. Pada bulan Februari, Paris akan meminta warga untuk memberikan suara dalam referendum tentang kenaikan biaya parkir untuk SUV.
Hal ini akan membuat biaya parkir non-perumahan untuk kendaraan berat naik tiga kali lipat menjadi 18 euro per jam di pusat kota dan 12 euro per jam di wilayah lain di Paris. Biaya yang lebih tinggi akan berlaku untuk pemilik mobil bensin dan diesel atau mobil hibrida plug-in yang beratnya lebih dari 1,6 ton serta pemilik kendaraan listrik yang beratnya lebih dari 2 ton.
Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan, peraturan baru ini akan menargetkan mobil-mobil yang sangat mahal, yang dikendarai oleh orang-orang yang hingga ini belum melakukan perubahan perilaku.
“Ini adalah bentuk keadilan sosial yang dapat menghasilkan 35 juta euro untuk Paris, sekaligus meningkatkan keselamatan jalan dan kualitas udara serta mendorong orang untuk menggunakan transportasi umum,” Jelas dia.
Jika warga Paris memilih untuk mendukung biaya baru tersebut, maka biaya tersebut akan diberlakukan pada awal tahun depan. Dan sebuah survei yang dipublikasikan di surat kabar Prancis La Parisien minggu ini menemukan bahwa 61 persen orang di kota tersebut mendukung kenaikan harga parkir untuk SUV.
Grenoble telah memiliki rencana untuk memberlakukan tarif parkir yang lebih tinggi untuk kendaraan berat mulai 1 Maret dan Lyon juga akan menaikkan tarif parkir pada awal tahun depan.