REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badai musim dingin yang telah mencengkeram sebagian besar Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir diperkirakan akan bertahan hingga akhir pekan ini. Demikian menurut pernyataan dari Layanan Cuaca Nasional AS (NWS).
Suhu dingin yang diperkirakan masih akan terjadi bersama dengan salju, hujan beku dan hujan es untuk hari-hari mendatang, telah menyebabkan banyak korban jiwa. Menurut laporan CBS, setidaknya ada 83 kematian yang terkait dengan cuaca buruk di AS selama sepekan terakhir.
Tennessee menyumbang 19 korban jiwa yang dikaitkan dengan cuaca buruk. Lalu di Origion terdapat 16 kematian, termasuk tiga orang yang meninggal akibat sengatan listrik dari kabel yang ambruk. Sisa korban jiwa dilaporkan di setidaknya delapan negara bagian lain, termasuk Illinois, Pennsylvania, Mississippi, Washington, Kentucky, New York dan New Jersey.
Sementara itu, Pacific Northwest dan sebagian Selatan telah menanggung beban cuaca musim dingin yang ekstrem selama sepekan terakhir, karena rumah dan bisnis mengonsumsi sejumlah besar gas alam untuk pemanasan serta pembangkit listrik karena dingin yang parah.
Pola itu berlanjut hingga akhir pekan dengan peringatan hard-freez yang diposting pada Sabtu di wilayah Teluk, membentang dari Texas timur dan Louisiana melalui sebagian besar Mississippi, Alabama dan sebagian Florida dan Georgia. Faktor angin-dingin serendah nol derajat Fahrenheit diperkirakan di Mississippi untuk Sabtu malam.
NWS mengatakan massa udara dingin baru di atas bagian tengah negara itu akan mengirim suhu turun 20 hingga 30 derajat di bawah rata-rata dari High Plains timur ke lembah Ohio dan Tennessee pada Senin malam.
Salju diperkirakan melawan arah angin dari Great Lakes dan di atas bagian Appalachian tengah dan Timur Laut hingga Ahad malam.
Sementara itu, peringatan cuaca musim dingin berlaku untuk sebagian besar Pacific Northwest, diperkirakan akan dilanda hujan dan hujan beku putaran lainnya. Salju diperkirakan turun di pegunungan Sierra Nevada, dengan hujan lebat dan kemungkinan banjir bandang diprediksi untuk ketinggian yang lebih rendah di California utara.
“Hujan lebat bisa meluas ke California Selatan pada hari Senin,” demikian kata NWS seperti dilansir Reuters, Selasa (22/1/2024).