Jumat 26 Jan 2024 19:49 WIB

Perubahan Iklim Sebabkan Hilangnya Oksigen di Lingkungan Laut, Apa yang akan Terjadi?

Hilangnya oksigen di lingkungan laut secara signifikan menjadi ancaman serius.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Perubahan iklim, pemanasan suhu, dan peningkatan kepadatan air laut global menyebabkan hilangnya oksigen di lingkungan laut secara terus-menerus.
Foto: Flickr
Perubahan iklim, pemanasan suhu, dan peningkatan kepadatan air laut global menyebabkan hilangnya oksigen di lingkungan laut secara terus-menerus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan iklim, pemanasan suhu, dan peningkatan kepadatan air laut global menyebabkan hilangnya oksigen di lingkungan laut secara terus-menerus. Hal ini menjadi ancaman serius bagi keanekaragaman hayati.

Diperkirakan, lautan telah kehilangan sekitar 2 persen oksigen terlarut sejak tahun 1950-an dan akan kehilangan hingga 4 persen pada tahun 2100. Tingkat kehilangan ini bisa lebih tinggi di beberapa lokasi, seperti wilayah pesisir. Selain itu juga dapat menyebabkan pergeseran distribusi spesies, penurunan stok ikan dan keanekaragaman hayati, serta perubahan siklus nutrisi yang mendorong peningkatan emisi gas rumah kaca atau pertumbuhan ganggang yang tidak biasa.

Baca Juga

Sebuah wilayah yang sedang berkembang di Teluk Santo Lawrence dan St Lawrence Estuary saat ini terancam oleh penurunan oksigen di perairan bawah permukaan, yang sebagian disebabkan oleh penurunan pasokan air yang kaya akan oksigen ke teluk melalui Selat Cabot antara Nova Scotia dan Newfoundland.

Kini, dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Mitigation and Adaptation for Global Change, para ilmuwan menyarankan salah satu cara untuk membendung kehilangan tersebut adalah dengan memompa oksigen kembali ke lautan menggunakan produk sampingan dari produksi hidrogen hijau.

Sebuah tim peneliti di Dalhousie University telah menunjukkan bahwa industri hidrogen hijau yang diusulkan, secara regional, dapat menghasilkan lebih dari cukup oksigen untuk menyamai jumlah oksigen yang saat ini hilang dari Teluk St Lawrence.

"Oksigen yang dihasilkan dalam produksi hidrogen biasanya akan dilepaskan ke atmosfer, tetapi berpotensi dialihkan ke laut untuk mengoksidasi kembali lingkungan laut," kata pemimpin studi, Doug Wallace seperti dilansir Phys, Jumat (26/1/2024).

Wallace, yang juga seorang ahli kimia kelautan dan profesor di Departemen Oseanografi Dalhousie, memimpin inisiatif penelitian ini bersama rekan-rekannya dari Dalhousie, GEOMAR di Kiel Jerman, dan McGill University. Mereka menambahkan pelacak yang tidak beracun ke air dalam di teluk sekitar 130 kilometer dari lokasi pembangkit hidrogen yang diusulkan, dan menunjukkan bahwa oksigen yang disuntikkan akan mengalir ke daerah yang terancam dalam 1,5 hingga 4 tahun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement