REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Lampung Ismen Mukhtar mengatakan dalam upaya mencegah hadirnya penyakit zoonosis harus dilakukan langkah pencegahan dari hulu.
"Intinya berbagai penyakit, terutama zoonosis, tidak bisa kita tangani setelah terjadi kasus di manusia saja, sebab penyebabnya sudah terjadi jauh dari hulu yakni di hewan atau di lingkungan," ujar Ismen Mukhtar saat dihubungi di Bandarlampung, Senin (29/1/2024).
Oleh karena itu, kata dia, untuk mencegah adanya zoonosis harus dilakukan upaya pencegahan dari hulu kemudian ke hilir.
"Kehidupan manusia selalu berinteraksi dengan hewan di lingkungan dan kadang aktivitas kita merusak lingkungan seperti deforestasi, perambahan hutan, perdagangan satwa. Di sana akan ada kontak dan saat ada penyakit dari hewan akan mudah menginfeksi manusia, sehingga dibutuhkan pencegahan dari awal, yakni dari hulu," ucapnya.
Langkah pencegahan dari hulu tersebut pun, kata dia, dapat dilakukan melalui penerapan one health system, yang merupakan implementasi dari menjaga kesehatan ternak, hewan peliharaan, lingkungan, dan manusia.
"Selain itu perlu juga dilakukan penguatan proteksi dari kegiatan ekspor impor ternak yang dilakukan secara ketat untuk melindungi dampak langsung dari konsumsi daging ternak. Lalu perdagangan satwa dilindungi harus diperketat, guna mencegah masuknya penyakit dari hewan," ujarnya.
Menurut dia, perlu juga dilakukan pengawasan makanan dan obat-obatan pada ternak agar kesehatan ternak terjaga.
"Kesejahteraan ternak harus diperhatikan seperti obat-obatan dan pakan. Karena ini akan menjaga kesehatan manusia yang mengkonsumsi daging atau bagian dari ternak, tetapi memang tidak hanya kesehatan saja yang bekerja, tapi semua pihak harus bekerja untuk mencegah adanya zoonosis," ujarnya.