REPUBLIKA.CO.ID, PENAJAM PASER UTARA — Ketua Yayasan Pendidikan Laboratorium Pancasila Ir Hamry Gusman Zakaria, menyampaikan pentingnya Kolaborasi Pentahelix dalam Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP). Menurut dia, dibutuhkan komitmen bersama, konsistensi, dan bantuan lintas sektor dalam melaksanakan program SLP, sehingga memudahkan sekolah dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila secara intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler yang terintegrasi.
"Selain untuk menanggulangi terjadinya degradasi pemahaman nilai-nilai Pancasila, dan degradasi moral pada Generasi Z, pembentukan SLP juga bertujuan untuk memutus mata rantai kemiskinan dengan edukasi kewirausahaan sejak dini, untuk meningkatkan kebersihan sekolah dengan pengelolaan sampah organik dan non-organik yang terintegrasi, dan untuk mencegah stunting dengan edukasi pemenuhan makanan bergizi," kata Hamry yang juga sebagai narasumber Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI), saat Soft Launching Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) Kabupaten Penajam Paser Utara di Aula Kantor Bupati Penajam Paser Utara beberapa waktu lalu.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Penajam Paser Utara, Linda Romauli Siregar dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada satuan pendidikan masih ditemukan berbagai permasalahan krisis karakter SDM selama penyelenggaraan pembelajaran di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten PPU. PPK PPU di setiap kelurahan kecamatan turut berkontribusi dalam menyiapkan makanan sehat berupa daun kelor dan telur, serta membersamai sekolah untuk menciptakan produk unggulan sekolah.
PJ Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara Makmur Marbun menyampaikan bahwa inflasi di Kabupaten PPU saat ini sangat tinggi setelah berpisah dari Balikpapan. Persoalannya adalah seluruh bahan baku, baik sayuran, ayam dan lainnya dikirim ke kota lain, sehingga harga di Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi meningkat. Kemudian menginstruksikan kepada seluruh SKPD di Kabupaten PPU supaya menyediakan sarana-sarana untuk penunjang Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP). Komitmen lintas sektor dalam mendukung SLP, ditunjukan dengan Penandatanganan Pakta Integritas bersama.
Telah terbentuk 30 Sekolah Pilot Project SD dan SMP di Kabupaten PPU, yang masing-masing akan membentuk sentra UMKM dengan Produk Unggulannya, dan dapat membuat Laboratorium Pertanian, Perkebunan, Pengolahan sampah organik dan non-organik, serta Kegiatan Bakti Sosial Pencegahan Stunting untuk masyarakat sekitar.
Kegiatan ditutup oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara Indah Rumainiyah, yang menyampaikan bahwa kegiatan SLP akan dikontrol ketat oleh Disdikpora Kabupaten PPU. Harapannya produk hasil usaha sekolah bisa dikenal oleh banyak orang dan membantu perekonomian masyarakat Kabupaten PPU, serta seluruh rangkaian kegiatan SLP dapat memicu masyarakat PPU untuk menduplikasi kegiatan tersebut di rumah masing-masing.