REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko membahas perbandingan antara penjualan mobil listrik dan sepeda motor listrik. Moeldoko tidak menampik bahwa perkembangan mobil listrik lebih pesat dibandingkan dengan sepeda motor listrik.
"Dari sisi mobil roda empat, perkembangannya sangat cepat. Permintaan sangat banyak, bahkan menurut saya nggak seimbang antara supply and demand. Permintaannya banyak, supply-nya masih kurang," kata Moeldoko di IIMS 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Namun, Moeldoko mencatat bahwa situasi berbeda di sektor sepeda motor listrik. Dia menyoroti beberapa isu yang masih menjadi hambatan bagi konsumen dalam beralih ke sepeda motor listrik.
“Yang aneh memang di sektor sepeda motor, tapi bisa dipahami karena sepeda motor yang ada sekarang belum menjawab isu-isu konsumen tentang baterai," ujar dia.
Menurut Moeldoko, isu-isu utama yang menghambat adopsi sepeda motor listrik adalah jarak tempuh yang terbatas, harga baterai yang masih mahal, dan waktu pengisian baterai yang lama.
"Isu-isu ini menjadi kendala bagi konsumen untuk beralih ke sepeda motor listrik," kata dia.
Moeldoko optimistis bahwa adopsi sepeda motor listrik akan meningkat saat baterai dapat menjawab isu-isu tersebut. "Manakala nanti ada baterai yang bisa menjawab tiga isu ini, yaitu jarak tempuh yang lebih jauh, pengisian yang lebih cepat, dan harga yang lebih terjangkau, pasti orang akan beralih," ujar dia.
Dengan harga baterai yang lebih murah dan waktu pengisian yang lebih cepat, Moeldoko yakin bahwa adopsi sepeda motor listrik akan meningkat, memperbaiki kondisi lingkungan, dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.