REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran yang terjadi di sebuah pabrik daur ulang baterai di Prancis Selatan dilaporkan telah terkendali, setelah api berkobar selama dua hari terakhir. Namun demikian, api berskala kecil masih menyala di beberapa titik pabrik, demikian menurut dinas pemadam kebakaran setempat pada Senin.
Kebakaran terjadi di sebuah gudang yang berisi 900 metrik ton baterai lithium milik grup daur ulang SNAM di Viviez, sebelah utara Toulouse, kata anggota dewan setempat Pascal Mazet dalam sebuah pernyataan di X.
“Api berhasil dipadamkan. Sebuah tim yang terdiri dari lima petugas pemadam kebakaran masih berada di lokasi hingga Senin,” kata juru bicara petugas pemadam kebakaran seperti dilansir Reuters, Rabu (21/2/2024).
Media Prancis menunjukkan asap tebal di atas lokasi Viviez pada akhir pekan, tetapi petugas pemadam kebakaran dan pejabat setempat mengatakan tidak ada indikasi polusi udara yang berbahaya.
Baterai lithium sangat penting untuk perangkat listrik mulai dari ponsel hingga mobil listrik. Namun, baterai ini mengandung bahan yang mudah terbakar yang dikombinasikan dengan energi yang disimpannya, dapat membuat baterai ini rentan terbakar saat terkena panas, sehingga berpotensi melepaskan bahan beracun.
Hingga berita ini ditulis, grup SNAM belum memberikan pernyataan dan tanggapan apapun terkait peristiwa kebakaran tersebut.