Jumat 23 Feb 2024 20:50 WIB

PLTA Skala Besar Pertama di AS Mampu Alirkan Listrik Hingga ke 30 Ribu Rumah

Keberhasilan proyek ini menjadi sejarah penting untuk industri PLTA di AS.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Vineyard Wind, pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai berskala besar pertama di Amerika Serikat, berhasil mengirimkan daya dari lima turbin di lepas pantai Massachusetts.
Foto: www.freepik.com
Vineyard Wind, pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai berskala besar pertama di Amerika Serikat, berhasil mengirimkan daya dari lima turbin di lepas pantai Massachusetts.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vineyard Wind, pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai berskala besar pertama di Amerika Serikat, berhasil mengirimkan daya dari lima turbin di lepas pantai Massachusetts untuk mengaliri listrik ke 30 ribu rumah. Demikian menurut keterangan dari pemilik proyek tersebut pada Kamis.

Pengumuman ini merupakan tonggak penting bagi proyek ini dan industri angin lepas pantai AS yang sedang berkembang. Sektor ini merupakan bagian penting dari tujuan Presiden AS, Joe Biden, untuk mengurangi karbonisasi sektor listrik AS dan memerangi perubahan iklim.

Baca Juga

Vineyard Wind menyediakan 68 megawatt listrik ke jaringan listrik New England, menurut pemilik gabungan Avangrid (AGR.N) dan Copenhagen Infrastructure Partners. Setelah selesai dibangun, proyek ini diharapkan dapat memasok 806 MW dari 62 turbin, cukup untuk memberi daya pada 400 ribu rumah dan bisnis.

"Ini menandai titik balik dalam transisi energi bersih. Setelah beberapa dekade melakukan advokasi, penelitian, pembuatan kebijakan, dan akhirnya konstruksi, industri angin lepas pantai Amerika telah berubah dari mimpi menjadi kenyataan," ujar Gubernur Massachusetts Maura Healey dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters, Jumat (23/2/2024).

Vineyard Wind terletak 24 kilometer di lepas pantai Martha's Vineyard. Sejauh ini, sembilan dari 62 turbin yang diharapkan telah dipasang, dan masing-masing akan mulai menghasilkan listrik saat selesai dibangun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement