REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Sebanyak 600 keluarga dilaporkan masih terjebak di rumah masing-masing yang tergenang banjir di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, pada Senin.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan Suyanto dalam laporannya yang diterima di Jakarta, Senin.
“Banjir meluas, menggenangi lima dusun dengan estimasi 600 keluarga terdampak. Mereka di antaranya warga Desa Hajimena dan Desa Sidosari, Kecamatan Natar,” kata dia.
Tim BPBD Lampung Selatan melaporkan banjir yang melanda Kabupaten Lampung Selatan, itu terjadi pada Sabtu (24/2) malam karena hujan deras yang berdurasi lama.
Desa Hijimena dan Sidosari merupakan yang paling terdampak. Sebelumnya, ada 29 orang warga setempat yang berhasil dievakuasi karena terdampak banjir itu.
Namun, Suyanto menyebutkan, imbas hujan dengan intensitas tinggi yang masih mengguyur daerah itu menjadi hambatan tersendiri. Ketinggian muka air diketahui mencapai lebih dari 100 sentimeter yang menggenangi pemukiman warga.
Selain banjir yang meluas dan tingginya debit air, pihaknya mendapati akses menuju lokasi yang jalannya kecil, serta minimnya peralatan penerangan dan alat komunikasi menjadi hambatan penanganan terhadap para korban.
“Hingga saat ini tim masih di lokasi, melakukan evakuasi dan pendataan,” ujarnya.
Terlepas dari itu, ia memastikan, kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih dan obat-obatan sudah mulai disalurkan, termasuk posko pengungsian demi meringankan beban para korban.
Tim reaksi cepat bekerja sama dengan TNI-Polri dan Basarnas memanfaatkan air bersih yang diangkut oleh mobil tangki air, dan sumur warga setempat, kemudian obat-obatan didapatkan dari UPT Puskesmas Natar.