Selasa 27 Feb 2024 13:47 WIB

Perubahan Iklim Sebabkan Gangguan Stres Pascatrauma Pada Anak dan Remaja

Perubahan iklim memperparah kesehatan mental anak-anak dan remaja.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Bencana alam dapat menyebabkan gangguan stres pascatrauma pada kelompok anak dan remaja.
Foto: www.freepik.com
Bencana alam dapat menyebabkan gangguan stres pascatrauma pada kelompok anak dan remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan iklim dapat memainkan peran utama dalam mempengaruhi kesehatan mental kaum muda, menurut sebuah laporan baru dari American Psychological Association. Laporan yang ditulis bekerja sama dengan organisasi advokasi iklim ecoAmerica ini mendokumentasikan bagaimana peristiwa-peristiwa lingkungan yang terkait dengan perubahan iklim termasuk bencana cuaca, panas yang ekstrem dan kualitas udara yang buruk dapat memicu atau memperparah masalah kesehatan mental anak-anak dan remaja.

Bencana alam dapat menyebabkan gangguan stres pascatrauma pada kelompok-kelompok ini, kata laporan tersebut. Masalah jangka panjang seperti panas, kekeringan, dan kualitas udara yang buruk dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, gangguan bipolar, agresi, gangguan kognitif, dan banyak lagi.

Baca Juga

"Laporan ini mendokumentasikan kerugian psikologis yang terjadi saat ini pada anak-anak dan remaja. Ini bukanlah masalah yang bisa kita tunggu dan selesaikan nanti. Sebagai masyarakat, kita harus bertindak sekarang,” kata Dr Dennis P Stolle, direktur senior psikologi terapan dari APA yang mengulas laporan tersebut seperti dilansir CNN, Selasa (27/2/2024).

Ini adalah studi terbaru dari serangkaian studi yang dilakukan oleh kedua organisasi tersebut sejak tahun 2014. Studi ini tidak melibatkan eksperimen baru, melainkan merangkum penelitian yang sudah ada tentang perubahan iklim, kesehatan mental, dan perkembangan anak muda.