Rabu 28 Feb 2024 06:30 WIB

Belajar Mencela Diri Sendiri

Ironisnya, kita tidak menyadari bahwa kita adalah makhuk yang hina.

Rep: republika.id/ Red: republika.id
.

“An-Naasu Yamdahuunaka, Limaa Yadzunnuunahuu Fiika, Fa Kun Anta Dzaamman Li Nafsika Limaa Ta’lamuhu Minha— Orang-orang memujimu, karena apa yang mereka sangka ada pada dirimu. Maka, celalah dirimu karena apa yang kau tahu ada pada dirimu”   --Ibnu ‘Athoillah—   Sering kata-kata sufistik tidak mudah dipahami sebagaimana maknanya yang tersurat. Demikian beragam makna yang bisa disimpulkan sehingga menyebabkan seseorang sering...

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement