REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves, Rachmat Kaimuddin, mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 20 ribu hingga 30 ribu unit mobil listrik yang sudah mengaspal di jalanan Indonesia. Ia berharap di tahun 2024, mobil listrik yang mengaspal bisa mencapai 50 ribu unit.
“Memang saat ini kendaraan listrik baru ada 20-30 ribuan mungkin ya di jalan. Tahun ini harapannya bisa mencapai 50 ribu, mudah-mudahan,” kata Rachmat dalam acara Media Coaching Katadata di Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Rachmat menjelaskan bahwa pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mendorong penjualan mobil listrik di Indonesia. Salah satunya yaitu PMK Nomor 9 Tahun 2024 yang membebaskan mobil listrik yang diimpor secara utuh maupun terurai dari beban pajak penjualan barang mewah (PPnBM)
Aturan tersebut dinilai dapat mendorong percepatan peralihan dari penggunaan energi fosil ke energi listrik, menarik minat investasi, meningkatkan produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di dalam negeri, dan mendukung program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
“Regulasinya sudah kita siapkan, dan baru saja kita terbitkan regulasi insentif mobil listrik. Jadi harapannya produk mobil listrik di pasar Indonesia bisa semakin banyak,” kata Rachmat.
Ketika industri mobil listrik semakin mapan, kata Rachmat, maka infrastruktur penting lainnya seperti fasilitas pengisian daya juga akan berkembang. Menurut dia, beberapa produsen mobil listrik yang akan membuka pabrik di Indonesia juga telah berkomitmen untuk membangun fasilitas pengisian daya yang lebih masif.
“Rata-rata mereka yang sudah mau bikin pabrik mobil di sini juga mau bantu membangun charging. Karena fasilitas itu juga kan membantu penjualan dan meyakinkan para customer mereka,” kata dia.