Selasa 05 Mar 2024 16:05 WIB

Studi: Remaja Kian Cemaskan Masa Depannya karena Perubahan Iklim

Remaja merasa yakin kehidupan masa depannya lebih buruk akibat krisis iklim.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Banyak remaja merasa putus asa dengan masa depannya karena dampak perubahan iklim.
Foto: www.pixabay.com
Banyak remaja merasa putus asa dengan masa depannya karena dampak perubahan iklim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Remaja Inggris percaya bahwa generasi mereka akan memiliki kehidupan yang lebih buruk daripada orang tua mereka, demikian menurut sebuah penelitian baru. Uang, pekerjaan, dan krisis iklim termasuk di antara kekhawatiran 1.001 remaja berusia 14 hingga 17 tahun yang ditanyai oleh YouGov untuk badan amal anak-anak, Barnardo's.

Ketika diminta untuk membayangkan kehidupan mereka di usia 30 tahun, 55 persen remaja mengatakan bahwa mereka yakin kehidupan mereka akan lebih buruk daripada generasi sebelumnya. Lalu 34 persen lainnya berpikir bahwa kehidupan anak-anak generasi berikutnya tidak akan lebih baik.

Baca Juga

Dari mereka yang disurvei, 9 persen mengatakan bahwa mereka merasa putus asa dengan masa depan mereka. 

“Hasil survey ini menggambarkan bahwa kontrak sosial telah dilanggar dan kita berisiko mengecewakan generasi berikutnya. Adalah tugas kita untuk membuat dunia menjadi lebih baik bagi anak-anak kita, bukan lebih buruk,” kata kepala eksekutif Barnardo's Lynn Perry seperti dilansir The Guardian, Selasa (5/3/2024).

Seorang remaja berkata bahwa semua orang sedang berjuang akhir-akhir ini. “Ibu saya berjuang untuk membayar tagihan dan dia adalah seorang perawat dengan gelar master. Saya tidak terlalu pintar, jadi bayangkan hidup saya akan lebih sulit daripada dia. Dulu kami bisa pergi berlibur, tapi sekarang ibu tidak mampu lagi,” kata dia.

Menurut survey, 19 persen remaja merasa khawatir akan menghadapi kesulitan uang di masa depan. Mereka juga khawatir tidak memiliki cukup uang di usia 30 tahun untuk bisa hidup dengan nyaman. Dari seluruh remaja yang ditanya, 10 persen merasa tidak mampu mengubah masa depan mereka.

Gambaran suram kehidupan anak-anak di Inggris terungkap dalam sebuah laporan baru dari Barnardo's - Changing Childhoods, Changing Lives - yang melihat dampak dari berbagai masalah termasuk biaya hidup, pandemi Covid, dan masalah lingkungan.

"Anak-anak terus-menerus dibombardir dengan berita tentang tantangan yang mereka hadapi - mulai dari ketidaksetaraan yang memburuk dan masalah lingkungan hingga kekhawatiran kesehatan dan pasar perumahan yang tidak terkendali," kata Perry. 

"Semua ini bukan karena ulah mereka, tetapi tidak benar jika anak-anak dibiarkan merasa takut akan tahun-tahun ke depan dan bukannya merasa bersemangat tentang masa depan mereka. Kami tahu bahwa hal ini terutama berlaku bagi anak-anak dari latar belakang yang kurang beruntung,” tambah dia.

Badan amal ini memperkirakan bahwa keadaan akan semakin sulit, dengan meningkatnya masalah kesehatan mental anak-anak, meningkatnya risiko eksploitasi online, dan lebih banyak anak yang membutuhkan perawatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement