REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan bahwa saat ini El Nino mulai melemah. Namun, fenomena cuaca tersebut akan mendorong suhu rata-rata global tetap tinggi.
El Nino adalah fenomena cuaca alami yang terkait dengan terganggunya pola angin yang menyebabkan suhu permukaan laut menjadi lebih hangat di Pasifik bagian timur dan tengah. El Nino, yang terjadi rata-rata setiap dua sampai tujuh tahun, biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan dan dapat memicu fenomena cuaca ekstrem seperti kebakaran hutan, topan tropis, dan kekeringan yang berkepanjangan.
Juru bicara WMO Claire Nullis mengatakan El Nino telah mencapai puncaknya pada bulan Desember dan akan tercatat sebagai salah satu dari lima El Nino terkuat dalam sejarah.
"Sekarang ini secara bertahap melemah, tetapi jelas akan terus berdampak pada iklim global dalam beberapa bulan mendatang," kata Nullis seperti dilansir Reuters, Kamis (7/3/2024).