Rabu 13 Mar 2024 16:45 WIB

Negara di Dunia yang Alami Suhu Panas Selama Ramadhan

El Nino yang memicu suhu panas masih akan berlangsung hingga April 2024.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Seorang jamaah berbuka puasa dengan kurma di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.
Foto: AP PHOTO/Hadi Mizban
Seorang jamaah berbuka puasa dengan kurma di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat muslim di berbagai negara telah mulai menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Tak sedikit umat muslim yang harus menjalani ibadah puasa di tengah suhu yang lebih panas, karena El Nino masih berlangsung hingga April 2024, demikian menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Berikut adalah daftar negara-negara yang diprakirakan mengalami suhu panas selama bulan Ramadhan.

Baca Juga

1. Mesir

Umat muslim di Mesir harus menghadapi awal Ramadhan dengan suhu yang panas. Otoritas Meteorologi Mesir (EMA) memprediksi peningkatan suhu secara bertahap mulai Senin.

Namun, aktivitas malam hari seperti buka puasa bersama dan salat tarawih di Mesir, diperkirakan akan tetap menyenangkan karena EMA memperkirakan suhu yang lebih sejuk pada malam hari. Tidak ada curah hujan yang diperkirakan turun selama beberapa hari pertama bulan Ramadan, karena musim semi masih kurang dari dua pekan lagi.

Suhu akan terus meningkat hingga hari Rabu, dengan suhu tertinggi mencapai 29 derajat Celcius di Kairo Raya dan Mesir Hilir, 25 derajat Celcius di Pantai Utara, 31 derajat Celcius di Sinai Selatan dan Mesir Hulu bagian utara, serta 35 derajat Celcius di Mesir Hulu bagian selatan.

 

2. Arab Saudi

Tim prakiraan cuaca Arab Saudi baru-baru ini mengeluarkan prakiraan cuaca selama bulan Ramadhan dan periode Idul Fitri, yang mengindikasikan bahwa cuaca yang lebih panas dari biasanya akan terjadi di bagian utara dan timur Kerajaan, disertai dengan beberapa peluang hujan di beberapa daerah.

Cuaca yang lebih panas diperkirakan akan terjadi pada sebagian besar periode bulan ini, terutama di bagian utara dan timur laut Kerajaan, demikian seperti dilansir Arabia Weather, Selasa (13/3/2024).

Sementara itu, peluang hujan tidak merata di beberapa periode, termasuk di bagian utara, tengah, barat, dan timur Kerajaan. Performa curah hujan diperkirakan akan berada di sekitar rata-rata umum untuk bulan ini, dengan pengecualian di bagian selatan dan timur laut Kerajaan, di mana curah hujan diperkirakan akan lebih rendah dari rata-rata.

 

3. India

Departemen Meteorologi India (IMD) telah merilis prakiraan cuaca musiman untuk musim cuaca panas dari bulan Maret hingga Mei 2024, yang memprediksikan suhu maksimum di atas normal untuk sebagian besar wilayah negara yang dihuni oleh 204 juta muslim.

Dari bulan Maret hingga Mei, jumlah hari gelombang panas di atas normal kemungkinan akan terjadi di sebagian besar wilayah negara ini kecuali di timur laut India, wilayah Himalaya bagian barat, semenanjung barat daya dan pantai barat.

Departemen cuaca juga menyoroti peningkatan jumlah hari gelombang panas yang mungkin terjadi di sebagian besar negara ini selama bulan Maret hingga Mei. Lebih banyak hari dengan gelombang panas dari biasanya diperkirakan akan terjadi di semenanjung timur laut India - Telangana, Andhra Pradesh dan pedalaman utara Karnataka - dan banyak wilayah di Maharashtra dan Odisha, demikian seperti dilansir India Today, Selasa (13/3/2024).

 

4. Brunei Darussalam

Brunei berada di tengah-tengah fase kedua Monsun Timur Laut, di mana cuaca kering dan panas diperkirakan akan terus berlangsung hingga Maret 2024. Hal ini diungkap Departemen Meteorologi Brunei Darussalam seperti dilansir The Star.

Secara tradisional, periode ini menyaksikan kondisi atmosfer yang stabil, yang menyebabkan berkurangnya aktivitas curah hujan. Februari dan Maret, yang secara historis dikenal sebagai dua bulan terkering, menunjukkan curah hujan rata-rata terendah, masing-masing 162,9 mm dan 143,4 mm, berdasarkan data klimatologi.

Prospek musiman iklim terbaru dari pusat iklim dunia mengindikasikan berlanjutnya El Nino yang kuat di Samudra Pasifik, yang secara bertahap diperkirakan akan melemah sekitar Mei-Juni 2024. Fenomena ini akan mengurangi curah hujan di Brunei dalam beberapa bulan mendatang.

Selama paruh kedua Monsun Timur Laut, kondisi cuaca yang berlaku ditandai dengan panas terik dan musim kemarau. Suhu udara maksimum harian dapat mencapai 33 hingga 35 derajat Celcius, di mana El Nino dapat meningkatkan suhu ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement