REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Pembangkit Tenaga Biogas (PTBg) yang dioperasikan PTPN IV PalmCo Regional 3 di Sei Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau berpotensi menekan emisi gas rumah kaca hingga 37.256 ton carbon dioxide equivalent (CO2eq) per tahun.
Co Project Manager Percepatan Transformasi Teknologi Bidang Perbaikan Proses Bisnis dan Energi Baru Terbarukan PTPN IV Regional 3, Masrukin dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, menjelaskan, dari total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sebesar 39.114 ton CO2eq per tahun, PTBg co-firing Sei Tapung berpotensi menyerap 95 persen di antaranya. Sehingga, sisa emisi GRK di Pabrik Kepala Sawit (PKS) Sei Tapung saat ini sebesar 1.858 ton CO2eq.
PTBg Co-firing beroperasi sejak awal 2023 dan memberikan dampak signifikan untuk memaksimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan. Juga mendukung program pemerintah menekan emisi karbon menuju net zero emissions (NZE).
Ia menjelaskan, PTBg co-firing Sei Tapung beroperasi dengan menerapkan teknologi covered lagoon atau CIGAR. Kapasitas terpasang di PTBg ke lima yang dioperasikan PTPN IV Regional 3 itu mencapai 20.000 meter kubik atau setara 700 Nm3 biogas per jam.