Jumat 15 Mar 2024 21:45 WIB

BRIN Ajak Generasi Muda Ikut Terlibat dalam Penelitian Matahari

BRIN membuka kesempatan besar bagi mahasiswa untuk terlibat penelitian matahari.

Red: Nora Azizah
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka peluang dan kesempatan sebesar-besarnya kepada generasi muda dan mahasiswa untuk ikut terlibat dalam penelitian terkait matahari.
Foto: Dailymail
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka peluang dan kesempatan sebesar-besarnya kepada generasi muda dan mahasiswa untuk ikut terlibat dalam penelitian terkait matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka peluang dan kesempatan sebesar-besarnya kepada generasi muda dan mahasiswa untuk ikut terlibat dalam penelitian terkait matahari. Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Johan Muhamad mengatakan beberapa universitas yang telah terlibat dalam riset matahari, antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA).

"Kami berharap banyak universitas bisa bergabung bersama kami melalui berbagai macam skema, baik itu praktik kerja lapangan atau pun mengerjakan tugas akhir berupa skripsi, tesis, bahkan disertasi di BRIN untuk topik riset matahari dan aktivitasnya," kata Johan dalam dialog yang dipantau di Jakarta, Jumat (15/3/2024).

Baca Juga

Selain praktik kerja lapangan, BRIN juga menawarkan skema bagi generasi muda untuk terlibat dengan menjadi periset asisten melalui Program Manajemen Talenta. Johan menuturkan skema itu bisa dimanfaatkan sebagai peluang oleh generasi muda untuk bisa menggunakannya, sehingga bisa terlibat langsung melakukan penelitian matahari.

Dia mengakui saat ini Indonesia menghadapi kendala masih sedikitnya sumber daya manusia yang fokus terhadap penelitian matahari, sehingga partisipasi universitas, dosen, maupun institusi penelitian lainnya baik di dalam negeri maupun luar negeri menjadi harapan BRIN agar kendala itu bisa teratasi.

"Kami sangat berharap ada banyak generasi muda menjalin kerja sama melakukan riset supaya sumber daya manusia yang meneliti matahari lebih banyak," ucap Johan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لِلْفُقَرَاۤءِ الَّذِيْنَ اُحْصِرُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ ضَرْبًا فِى الْاَرْضِۖ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ اَغْنِيَاۤءَ مِنَ التَّعَفُّفِۚ تَعْرِفُهُمْ بِسِيْمٰهُمْۚ لَا يَسْـَٔلُوْنَ النَّاسَ اِلْحَافًا ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ࣖ
(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.

(QS. Al-Baqarah ayat 273)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement