Ahad 17 Mar 2024 22:34 WIB

Arab Saudi Imbau Masyarakat Hindari Pemborosan Makanan Selama Ramadhan

Arab Saudi menyerukan sikap rasional terhadap makanan selama Ramadhan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
 Seorang jamaah berbuka puasa dengan kuram di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.
Foto: AP PHOTO/Hadi Mizban
Seorang jamaah berbuka puasa dengan kuram di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak berwenang Arab Saudi telah menyerukan perilaku rasional saat berbuka puasa selama Ramadan. Hal ini diharapkan bisa membantu mengurangi jumlah daging yang terbuang di Arab Saudi selama bulan suci tersebut.

Kementerian Lingkungan Hidup, Air dan Pertanian mengatakan bahwa sejumlah besar daging berakhir di tempat pembuangan sampah, di mana limbah ini menciptakan tantangan bagi sektor pertanian.

Baca Juga

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rata-rata masyarakat di Arab Saudi membuang lebih dari 184 kilogram makanan setiap tahunnya, dengan total sekitar 4 juta ton secara nasional. Jumlah ini mewakili hilangnya 18,9 persen dari total pangan, dengan kerugian lebih dari 10,7 miliar dolar AS per tahun. Menurut para ahli, salah satu penyebab utama dari hal ini adalah menurunnya kesadaran masyarakat akan limbah makanan.

Data Kementerian juga mencatat, sebanyak 444 ribu ton daging unggas terbuang setiap tahun di Arab Saudi. Lalu ada 22 ribu ton daging domba, 13 ribu ton daging unta, 69 ribu ton ikan, dan 41 ribu ton jenis daging lainnya juga terbuang.

“Masyarakat diharapkan lebih sadar akan pentingnya mengurangi limbah daging dan mengadopsi pola konsumsi yang lebih rasional untuk mengatasi tantangan ini, untuk membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, dan melestarikan sumber daya alam,” demikian pernyataan dari kementerian seperti dilansir Arab News, Ahad (17/3/2024).

Kementerian kemudian menyoroti pentingnya perencanaan sebelum membeli makanan, dengan mempertimbangkan jumlah orang yang akan mengonsumsi makanan, dan tidak menyajikan makanan yang berlebih dalam satu kali makan. Mereka juga merekomendasikan untuk menyimpan sisa makanan untuk digunakan pada waktu makan berikutnya, atau menyumbangkan makanan yang tidak termakan.

Guna meningkatkan kesadaran akan limbah pangan, kementerian telah memperkenalkan beberapa inisiatif, di antaranya melakukan kampanye untuk mengedukasi masyarakat tentang cara-cara mengurangi dan mengawetkan daging serta mengurangi limbah, termasuk melalui penyimpanan dan pendinginan yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement