Ahad 17 Mar 2024 22:49 WIB

Perubahan Iklim Buat Para Perempuan Maharashtra India Memilih Angkat Rahim, Ini Alasannya

Perubahan iklim berdampak pada perekonomian bagi pendidik di wiliayah India Barat.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Perempuan India (ilustrasi).
Foto: Dailymail
Perempuan India (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jayashree Owhal, seorang pemotong tebu berusia 45 tahun dari negara bagian Maharashtra di India barat, membuat keputusan yang mengubah hidupnya ketika rasa sakit akibat kram menstruasi yang dialaminya semakin tak tertahankan.

“Saya pergi menemui dokter kandungan di Beed. Dia menyarankan agar saya berhenti mengangkat barang-barang berat, tetapi itu adalah satu-satunya sumber pendapatan kami. Jadi saya memutuskan untuk melakukan histerektomi, dan menghilangkan rasa sakit ini setiap bulannya,” kata Owhal.

Baca Juga

Owhal adalah satu dari ratusan perempuan di distrik Beed yang terpaksa melakukan histerektomi atau prosedur pengangkatan rahim, demi mendapatkan upah harian sebagai pekerja tebu. Ini bukan satu-satunya kengerian yang diderita perempuan. Para ibu yang baru melahirkan, yang terpaksa kembali bekerja di ladang bersama bayi mereka, telah kehilangan bayinya karena kecelakaan fatal.

Beed adalah salah satu wilayah yang terkena dampak kekeringan terburuk di India. Berkurangnya curah hujan dan meningkatnya suhu panas, yang disebabkan oleh krisis iklim global, telah memperburuk kondisi ini. Wilayah ini mengalami kekeringan selama empat tahun terpisah antara 2010-2019, menurut data pemerintah.