Sabtu 23 Mar 2024 01:15 WIB

BRIN Teliti Persilangan Tanaman Kopi Adaptif Pemanasan Global

Hambatan persilangan antara spesies kopi robusta dan arabika tergolong kuat.

Red: Fuji Pratiwi
Petani memanen kopi Robusta petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023).
Foto: Antara/Anis Efizudin
Petani memanen kopi Robusta petik merah di Desa Kali Banger, Gemawang, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan pemanasan global telah memicu perkembangan bunga abnormal dan memberikan dampak serius terhadap produksi kopi jenis arabika.

Peneliti Pusat Riset Tanaman Perkebunan BRIN Dani mengatakan, BRIN melakukan persilangan buatan antara spesies kopi arabika dengan robusta untuk mendapatkan bibit tanaman yang adaptif terhadap kenaikan suhu udara. "Kami mencoba mengintegrasikan sifat toleran terhadap suhu tinggi dari kopi robusta ke kopi arabika melalui persilangan antar spesies," kata Dani dalam penyataan yang dikutip di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Baca Juga

Pada Agustus 2020, BRIN menggarap proyek riset persilangan buatan menggunakan kopi robusta klon Sidodadi asal Bengkulu sebagai tetua betina. Tetua betina itu disilangkan dengan kopi arabika klon Mangening asal Bali dan kopi arabika klon Garut Kuning asal Jawa Barat sebagai tetua jantan.

Kemudian, persilangan buatan dalam spesies kopi robusta yang menggunakan klon Sidodadi dengan klon Kriting. Kegiatan persilangan juga dilakukan antara kopi robusta klon Sidodadi dengan klon Liberika sebagai pembanding.

Dani menjelaskan persilangan spesies kopi robusta dan arabika secara teoritis dapat dilakukan secara reciprocal menempatkan kopi arabika sebagai tetua betina. Maupun sebagai tetua jantan meskipun dinilai lebih berhasil adalah kombinasi arabika dan robusta.

Namun demikian, ada satu laporan yang menyatakan bahwa di India pernah dilakukan persilangan reciprocal berupa penyilangan kopi robusta sebagai tetua betina dan kopi arabika sebagai tetua jantan. Hasil riset persilangan tanaman kopi yang dilakukan BRIN tersebut terungkap bahwa hambatan persilangan antara spesies kopi robusta dan arabika tergolong kuat, tapi tidak lengkap.

Hambatan pra-zigotik berkurang karena terdapat irisan periode antesis antar spesies. Hambatan pasca-zigotik awal dalam bentuk kerontokan buah muda dan kegagalan endosperma tinggi. Juga hambatan pasca-zigotik lanjut dalam bentuk triploid block tidak lengkap karena sekaligus diperoleh tipe ploidi diploid dan tetraploid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement