REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Niagara di Kanada telah secara proaktif mengumumkan keadaan darurat menjelang gerhana matahari total yang langka pada 8 April mendatang. Fenomena alam ini diperkirakan bakal meningkatkan kunjungan publik ke area-area di sekitar air terjun, sehingga penetapan keadaan darurat dinilai penting.
Kepala Regional Jim Bradley menyatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa penetapan keadaan darurat dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan.
"Mendeklarasikan keadaan darurat, memperkuat alat yang dimiliki wilayah ini untuk menjaga kesehatan dan keselamatan penduduk dan pengunjung serta melindungi infrastruktur penting kami dalam skenario apa pun yang mungkin muncul," kata Bradley seperti dilansir Reuters, Ahad (31/3/2024).
Air terjun Niagara, terletak di sepanjang perbatasan Kanada-AS dan berada di jalur gerhana. Karenanya, banyak orang yang memesan hotel jauh-jauh hari untuk menikmati fenomena di salah satu keajaiban alam Amerika Utara ini.
Walikota kota Niagara Falls, Ontario, Jim Diodati, memperkirakan bahwa fenomena alam ini akan menyebabkan kerumunan orang terbesar yang pernah ada. Diodati memperkirakan hingga satu juta orang akan berada di sana, dibandingkan dengan 14 juta orang yang biasanya berkunjung selama satu tahun penuh.
Pemerintah regional juga akan memodifikasi beberapa program dan layanannya, serta menutup beberapa fasilitas untuk menjaga lalu lintas jalan raya tetap terkendali pada tanggal 8 April.