Ahad 31 Mar 2024 21:12 WIB

AS Buat Standar Baru Emisi Kendaraan Berat

Standar baru ditetapkan untuk antisipasi kenaikan emisi karbon pada 2025.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Pemerintah AS tengah merampungkan standar emisi knalpot yang lebih ketat.
Foto: www.freepik.com
Pemerintah AS tengah merampungkan standar emisi knalpot yang lebih ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah AS tengah merampungkan standar emisi knalpot yang lebih ketat untuk kendaraan-kendaraan berat seperti semi-truk dan bus. Namun demikian, aturan-aturan baru ini tidak akan seketat yang diusulkan pada tahun 2023.

Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) mengatakan bahwa peraturan baru yang menetapkan standar untuk model tahun 2027 hingga 2032 akan mencegah 1 miliar ton emisi gas rumah kaca hingga tahun 2055, sekaligus memberikan manfaat bersih tahunan sebesar 13 miliar dolar AS kepada masyarakat. Aturan baru ini lebih longgar daripada draft usulan tahun lalu yang bisa mencegah 1,8 miliar ton emisi.

Baca Juga

Standar baru ini berlaku untuk truk pengangkut barang, truk sampah, truk utilitas umum, angkutan umum, bus sekolah, dan truk traktor-trailer.  Kendaraan berat sendiri menyumbang 25 persen dari semua emisi gas rumah kaca di sektor transportasi, yang menyumbang 29 persen emisi gas rumah kaca AS.

“Standar tersebut netral terhadap teknologi dan berbasis kinerja, sehingga memungkinkan setiap produsen untuk memilih rangkaian teknologi pengendalian emisi yang paling sesuai untuk mereka dan kebutuhan pelanggan mereka,” demikian pernyataan EPA seperti dilansir Reuters, Ahad (31/3/2024).

Aturan final ini akan mencakup tingkat penjualan kendaraan listrik yang diproyeksikan lebih rendah untuk model tahun 2027-2029 daripada yang disyaratkan oleh aturan yang diusulkan sebelumnya. Namun, sebuah kelompok industri berpendapat bahwa aturan tersebut masih terlalu ketat.

Asosiasi Produsen Truk dan Mesin, yang mewakili Daimler Truck, Volvo Trucks, Cummins, dan lainnya, mengatakan bahwa mereka khawatir aturan final ini akan menjadi peraturan yang paling menantang, mahal, dan berpotensi mengganggu kendaraan berat.

“Peraturan baru tersebut menetapkan persentase kendaraan tanpa emisi seperti kendaraan bertenaga sel bahan bakar atau kendaraan listrik yang harus dijual oleh perusahaan, yang berada di luar kemampuan kemampuan mereka untuk mengendalikannya,” kata asosiasi.

 

Sementara itu, Tesla, beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat, dan kelompok-kelompok lingkungan hidup telah mendesak EPA untuk menerapkan aturan yang lebih ketat.

Abigail Dillen, presiden kelompok lingkungan Earth Justice, mengatakan bahwa EPA tidak bertindak cukup jauh untuk melindungi masyarakat dari dampak kesehatan yang berbahaya yang terkait dengan polusi kendaraan berat. Menurutnya, produsen truk dan kendaraan berat lainnya juga telah mendorong EPA untuk memperlambat perubahan ini.

Katherine Garcia dari Sierra Club memuji peraturan EPA yang baru. “Sangat penting bagi produsen truk untuk masuk ke jalur cepat dengan truk tanpa emisi untuk memberikan manfaat iklim, kesehatan, dan ekonomi yang layak kita dapatkan,” kata dia.

Pekan lalu, EPA menyelesaikan peraturan emisi untuk kendaraan ringan dan menengah hingga tahun 2032, memotong target adopsi kendaraan listrik di AS dari 67 persen pada tahun 2032 menjadi sedikitnya 35 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement