Selasa 02 Apr 2024 12:06 WIB

Cukup Mudah, Ini Enam Cara Kurangi Emisi dari Sektor Transportasi

Sebagian emisi karbon berasal dari transportasi yang digunakan sehari-hari.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Badan Energi Internasional melaporkan bahwa 24 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca berasal dari sektor transportasi.
Foto: www.freepik.com
Badan Energi Internasional melaporkan bahwa 24 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca berasal dari sektor transportasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Energi Internasional melaporkan bahwa 24 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca berasal dari sektor transportasi, dan tiga perempatnya berasal dari kendaraan darat. Selain itu, beberapa bentuk perjalanan seperti kapal pesiar, meninggalkan polusi dalam jumlah besar.

Manusia harus secara radikal mengurangi emisi gas rumah kaca untuk menghindari dampak buruk terhadap lingkungan. Akibatnya, banyak aktivis lingkungan hidup dan ilmuwan yang menyerukan pengurangan perjalanan global secara keseluruhan, setidaknya sampai jenis perjalanan yang tidak membahayakan bumi dapat diterapkan secara luas.

Baca Juga

Namun ada dampak buruk pada perekonomian global; bahkan ketika tanda-tanda peringatan bencana iklim mulai terlihat semakin jelas, gelombang panas dan kebakaran hutan, badai besar, dan pengasaman laut, investasi pada bahan bakar fosil dan teknologi pembakaran bahan bakar fosil terus meningkat.

Sebelum negara-negara mengambil tindakan yang berarti untuk merombak seluruh perekonomian global, setiap orang berhak menilai kembali keputusan perjalanan mereka sebagai bagian dari upaya kolektif untuk melindungi planet ini. Berikut enam cara Anda dapat mengurangi emisi dari sektor transportasi, seperti dilansir Global Citizen, Selasa (2/4/2024).

1. Mendukung lebih banyak investasi pada transportasi umum

Transportasi umum merupakan cara paling ramah lingkungan untuk melakukan perjalanan jarak jauh dalam waktu singkat. Namun pemerintah di seluruh dunia kerap kekurangan dana untuk opsi transportasi umum, sehingga memaksa masyarakat untuk membeli mobil. Untuk itu, masyarakat dapat mendesak agar politisi setempat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk bus, kereta api, dan troli serta meningkatkan jumlah transportasi umum yang tersedia.

 

2. Menuntut perluasan trotoar

Sebagian besar kota mendedikasikan lebih banyak ruang untuk jalur mobil, tempat parkir di jalan raya, dan garasi parkir dibandingkan trotoar. Meskipun jumlah pejalan kaki jauh melebihi jumlah pengemudi di sebagian besar lingkungan perkotaan, mobil mendominasi lanskap fisik. Hasilnya? Polusi udara semakin parah, suhu yang lebih panas, serta korban jiwa dan cedera yang tak terhitung jumlahnya.

Sudah waktunya bagi pejalan kaki untuk melangkah lebih jauh, mereklamasi seluruh blok kota dengan menyerukan agar trotoar diperluas, menuntut agar aspal diganti dengan taman hijau, dan ikut serta dalam upaya untuk menghentikan penggunaan mobil secara bertahap.

 

3. Naik bus dan kereta api

Beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan. Faktanya, perjalanan pulang pergi sejauh 32 kilometer dengan mobil menghasilkan 2177 kilogram karbon dioksida lebih banyak setiap tahunnya dibandingkan transportasi umum, menurut Otoritas Transportasi Area Kota Kansas (KCATA).

Di Amerika Serikat saja, angkutan massal menghemat 37 juta metrik ton CO2, yang setara dengan konsumsi energi 4,9 juta rumah tangga di AS.

 

4. Batasi penerbangan Anda dan imbangi sisanya

Kebanyakan orang ingin menjelajahi tempat-tempat baru di seluruh dunia dan tidak ada cara yang lebih mudah untuk melakukannya selain naik pesawat. Namun, naik ke ketinggian puluhan ribu kaki dengan kecepatan ribuan kilometer per jam akan membakar bahan bakar jet dalam jumlah yang sangat besar.

Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengurangi jejak karbon selain dengan melakukan lebih sedikit penerbangan. Jadi, cobalah membatasi diri Anda hanya pada satu penerbangan pulang pergi dalam setahun. Jika Anda harus terbang lebih dari itu, belilah carbon offset yang membiayai proyek regeneratif ekologis seperti penanaman hutan dan restorasi lahan basah.

 

5. Mulai bersepeda

Anda dapat mengurangi dua pertiga emisi yang terkait dengan perjalanan ke tempat kerja dengan menggunakan sepeda. Anda juga akan berolahraga, yang dapat membantu tubuh menghilangkan stres setelah seharian bekerja. Jika lebih banyak orang bersepeda di perkotaan, kualitas udara juga akan meningkat drastis.

 

6. Membeli mobil listrik

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli kendaraan, mulailah untuk mempertimbangkan kendaraan listrik. Penelitian telah menunjukkan bahwa kendaraan listrik menghasilkan emisi tiga kali lebih sedikit sepanjang masa pakainya dibandingkan mobil tradisional, dan di negara-negara yang memperoleh listrik dari sumber terbarukan, dampaknya bahkan lebih rendah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement