REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Energi Internasional melaporkan bahwa 24 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca berasal dari sektor transportasi, dan tiga perempatnya berasal dari kendaraan darat. Selain itu, beberapa bentuk perjalanan seperti kapal pesiar, meninggalkan polusi dalam jumlah besar.
Manusia harus secara radikal mengurangi emisi gas rumah kaca untuk menghindari dampak buruk terhadap lingkungan. Akibatnya, banyak aktivis lingkungan hidup dan ilmuwan yang menyerukan pengurangan perjalanan global secara keseluruhan, setidaknya sampai jenis perjalanan yang tidak membahayakan bumi dapat diterapkan secara luas.
Namun ada dampak buruk pada perekonomian global; bahkan ketika tanda-tanda peringatan bencana iklim mulai terlihat semakin jelas, gelombang panas dan kebakaran hutan, badai besar, dan pengasaman laut, investasi pada bahan bakar fosil dan teknologi pembakaran bahan bakar fosil terus meningkat.
Sebelum negara-negara mengambil tindakan yang berarti untuk merombak seluruh perekonomian global, setiap orang berhak menilai kembali keputusan perjalanan mereka sebagai bagian dari upaya kolektif untuk melindungi planet ini. Berikut enam cara Anda dapat mengurangi emisi dari sektor transportasi, seperti dilansir Global Citizen, Selasa (2/4/2024).
1. Mendukung lebih banyak investasi pada transportasi umum
Transportasi umum merupakan cara paling ramah lingkungan untuk melakukan perjalanan jarak jauh dalam waktu singkat. Namun pemerintah di seluruh dunia kerap kekurangan dana untuk opsi transportasi umum, sehingga memaksa masyarakat untuk membeli mobil. Untuk itu, masyarakat dapat mendesak agar politisi setempat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk bus, kereta api, dan troli serta meningkatkan jumlah transportasi umum yang tersedia.
2. Menuntut perluasan trotoar
Sebagian besar kota mendedikasikan lebih banyak ruang untuk jalur mobil, tempat parkir di jalan raya, dan garasi parkir dibandingkan trotoar. Meskipun jumlah pejalan kaki jauh melebihi jumlah pengemudi di sebagian besar lingkungan perkotaan, mobil mendominasi lanskap fisik. Hasilnya? Polusi udara semakin parah, suhu yang lebih panas, serta korban jiwa dan cedera yang tak terhitung jumlahnya.
Sudah waktunya bagi pejalan kaki untuk melangkah lebih jauh, mereklamasi seluruh blok kota dengan menyerukan agar trotoar diperluas, menuntut agar aspal diganti dengan taman hijau, dan ikut serta dalam upaya untuk menghentikan penggunaan mobil secara bertahap.
3. Naik bus dan kereta api
Beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan. Faktanya, perjalanan pulang pergi sejauh 32 kilometer dengan mobil menghasilkan 2177 kilogram karbon dioksida lebih banyak setiap tahunnya dibandingkan transportasi umum, menurut Otoritas Transportasi Area Kota Kansas (KCATA).
Di Amerika Serikat saja, angkutan massal menghemat 37 juta metrik ton CO2, yang setara dengan konsumsi energi 4,9 juta rumah tangga di AS.
4. Batasi penerbangan Anda dan imbangi sisanya
Kebanyakan orang ingin menjelajahi tempat-tempat baru di seluruh dunia dan tidak ada cara yang lebih mudah untuk melakukannya selain naik pesawat. Namun, naik ke ketinggian puluhan ribu kaki dengan kecepatan ribuan kilometer per jam akan membakar bahan bakar jet dalam jumlah yang sangat besar.
Tidak ada cara yang lebih baik untuk mengurangi jejak karbon selain dengan melakukan lebih sedikit penerbangan. Jadi, cobalah membatasi diri Anda hanya pada satu penerbangan pulang pergi dalam setahun. Jika Anda harus terbang lebih dari itu, belilah carbon offset yang membiayai proyek regeneratif ekologis seperti penanaman hutan dan restorasi lahan basah.
5. Mulai bersepeda
Anda dapat mengurangi dua pertiga emisi yang terkait dengan perjalanan ke tempat kerja dengan menggunakan sepeda. Anda juga akan berolahraga, yang dapat membantu tubuh menghilangkan stres setelah seharian bekerja. Jika lebih banyak orang bersepeda di perkotaan, kualitas udara juga akan meningkat drastis.
6. Membeli mobil listrik
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli kendaraan, mulailah untuk mempertimbangkan kendaraan listrik. Penelitian telah menunjukkan bahwa kendaraan listrik menghasilkan emisi tiga kali lebih sedikit sepanjang masa pakainya dibandingkan mobil tradisional, dan di negara-negara yang memperoleh listrik dari sumber terbarukan, dampaknya bahkan lebih rendah.