Jumat 05 Apr 2024 13:57 WIB

Rumah Cokelat Binaan MHU Hasilkan Produk Berkualitas dan Halal 

Rumah Cokelat Lung Anai bukan hanya menghadirkan produk cokelat berkualitas dan halal

Red: Fernan Rahadi
Proses pengemasan Cokelat Lung Anai (ilustrasi)
Foto: dokpri
Proses pengemasan Cokelat Lung Anai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KARTANEGARA -- Rumah Cokelat Lung Anai sebagai binaan PT Multi Harapan Utama (MHU) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi ikon industri lokal di Desa Lung Anai, Kecamatan Loa Kulu. Hal ini dibuktikan melalui produk cokelat berkualitas tinggi yang baru-baru ini menerima sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia (2/4/2024).

Keberhasilan Rumah Cokelat ini tak lepas dari kegigihan warga Desa Lung Anai dalam mengembangkan dan memberdayakan tanaman kakao. Warga setempat yang mayoritas merupakan suku Dayak mengolah bahan mentah kakao menjadi cokelat batangan dan cokelat kemasan dengan cita rasa premium.

Manager External Relation & Community Development MHU, Yonathan Bagus menyampaikan bahwa pecinta cokelat kini dapat menikmati kelezatan cokelat khas bumi Borneo dari Desa Lung Anai yang terjamin kualitas dan cita rasanya. "Cokelat hasil olahan mereka sudah resmi mendapatkan Sertifikat Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Republik Indonesia," kata Yonathan. 

Rumah Cokelat Lung Anai bukan hanya menghadirkan produk cokelat berkualitas dan halal, tetapi juga turut berkontribusi dalam pengembangan ekonomi masyarakat setempat. Program binaan yang diinisiasi oleh MHU ini membuka peluang kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar Lung Anai.

Bantuan yang diberikan oleh MHU meliputi berbagai hal, seperti dukungan perbaikan fasilitas produksi. Bangunan rumah cokelat yang sebelumnya terkesan sederhana kini dikembangkan menjadi sebuah tempat produksi yang lebih modern dan fungsional, sesuai dengan standar keamanan dan sanitasi yang diperlukan.

MHU turut memberikan bantuan pengembangan sumber daya manusia dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan dan workshop bagi karyawan Rumah Cokelat, mulai dari manajemen usaha hingga teknik pengolahan cokelat yang lebih baik. Hal ini diharapkan akan meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk, serta membantu membuka peluang kerja baru bagi masyarakat desa.

"Untuk mengembangkan pemasaran dan distribusi produk Rumah Cokelat, kami turut membantu memperluas pasar produk cokelat olahan Desa Lung Anai baik di tingkat lokal maupun nasional," kata Yonathan. 

Dengan semangat gotong royong dan kerjasama yang erat antara MHU, masyarakat, pemerintah setempat dan beberapa pihak lain, Rumah Cokelat Lung Anai diharapkan akan terus menjadi sumber kebanggaan dan daya tarik bagi daerah ini, serta memberikan dampak positif yang nyata bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Potensi Rumah Cokelat di Desa Lung Anai sangatlah besar dan beragam, mencakup berbagai aspek yang meliputi:

  1. 1. Pariwisata : Rumah Cokelat telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan lokasinya yang unik di tepi Sungai Mahakam dan desainnya yang khas, Rumah Cokelat menawarkan pengalaman wisata yang berbeda dan menarik.
  2. 2. Ekonomi Lokal : Produksi dan penjualan produk cokelat di Rumah Cokelat menjadi sumber pendapatan utama bagi masyarakat Desa Lung Anai. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal serta membuka peluang kerja bagi penduduk setempat.
  3. 3. Pengembangan Produk : Rumah Cokelat menjadi pusat pengembangan dan promosi produk-produk cokelat lokal. Melalui kerja sama antara penduduk setempat dan pihak terkait, berbagai inovasi dalam pembuatan produk cokelat dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan daya saing pasar.
  4. 4. Pendidikan dan Pelatihan : Rumah Cokelat juga berperan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat sekitar maupun pengunjung yang tertarik untuk belajar tentang proses pembuatan cokelat. Ini menciptakan kesempatan untuk transfer pengetahuan dan keterampilan serta membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian tradisi lokal.
  5. 5. Promosi Budaya : Selain sebagai tempat pembuatan dan penjualan produk cokelat, Rumah Cokelat juga menjadi wadah untuk mempromosikan budaya lokal, termasuk seni, kerajinan, dan tradisi masyarakat Desa Lung Anai. Ini membantu memperkuat identitas budaya mereka dan menjaga keberlanjutan warisan budaya yang berharga.

Dengan potensi yang dimilikinya, Rumah Cokelat Desa Lung Anai tidak hanya menjadi pusat kegiatan ekonomi, tetapi juga menjadi simbol penting bagi pembangunan berkelanjutan, pelestarian budaya, dan pengembangan pariwisata di daerah tersebut.

Ketika memasuki Rumah Cokelat, aroma manis dari cokelat segar menyambut pengunjung dengan hangat. Di dalam, terdapat berbagai produk cokelat lokal yang dibuat secara tradisional oleh penduduk setempat. Mulai dari cokelat batangan, cokelat bubuk, hingga kue-kue cokelat yang lezat, semuanya diproduksi dengan cinta dan keahlian yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.

Penduduk desa Lung Anai menceritakan bahwa keunikan Rumah Cokelat ini bermula dari upaya mereka untuk mengembangkan potensi alam yang melimpah di sekitar mereka. Cokelat adalah komoditas yang melimpah di daerah ini, namun mereka ingin menghadirkan sesuatu yang lebih dari sekadar biji cokelat mentah. Dengan kreativitas dan semangat wirausaha, mereka berhasil menciptakan tempat ini sebagai destinasi wisata yang menarik minat wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Tidak hanya sebagai tempat untuk menikmati dan membeli produk cokelat berkualitas tinggi, Rumah Cokelat juga menjadi pusat pembelajaran bagi para pengunjung. Mereka dapat belajar tentang proses pembuatan cokelat mulai dari biji hingga menjadi produk jadi, serta berpartisipasi dalam berbagai workshop dan kegiatan yang diselenggarakan di sini.

Rumah Cokelat bukan hanya sekadar tempat untuk menikmati makanan manis, tetapi juga merupakan cermin dari semangat gotong royong dan kearifan lokal masyarakat Desa Lung Anai. Dengan menggabungkan warisan budaya mereka dengan potensi alam yang melimpah, mereka telah menciptakan sesuatu yang tak ternilai harganya: sebuah pengalaman yang memanjakan lidah sambil merasakan kehangatan keramahan lokal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement