Kamis 11 Apr 2024 20:15 WIB

Australia Berpotensi Alami Kekeringan Ekstrem Selama Beberapa Dekade

Kekeringan di Australia diprediksi bisa lebih buruk daripada sebelumnya.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Foto selebaran yang disediakan oleh Departemen Kebakaran dan Layanan Darurat Australia Barat (DFES) menunjukkan kebakaran semak di Wooroloo, dekat Perth, Australia Barat, Australia.
Foto: EPA-EFE/EVAN COLLIS/DFES
Foto selebaran yang disediakan oleh Departemen Kebakaran dan Layanan Darurat Australia Barat (DFES) menunjukkan kebakaran semak di Wooroloo, dekat Perth, Australia Barat, Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Australia berisiko menghadapi "megadroughts" yang berlangsung selama lebih dari 20 tahun di masa yang akan datang, demikian menurut studi dari Australian National University (ANU) dan Centre of Excellence for Climate Extremes.

Melalui penelitian ini, para peneliti memberi gambaran yang mengkhawatirkan mengenai risiko kekeringan di Australia yang diprediksi bisa lebih buruk daripada sebelumnya. Megadroughts diartikan sebagai peristiwa kekeringan yang sangat ekstrem, berlangsung lama, dan meluas, yang berlangsung selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad.

Baca Juga

Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka belum memperhitungkan dampak manusia terhadap iklim sejak Revolusi Industri.

Salah satu penulis utama, Dr Georgy Falster dari ANU Research School of Earth Sciences, mengatakan bahwa potensi kekeringan berkala besar di Australia juga bisa diperparah oleh kondisi perubahan iklim. Pasalnya, kekeringan apapun akan lebih ekstrem jika cuaca lebih panas.