Selasa 16 Apr 2024 04:10 WIB

Akademisi: Rehabilitasi Hutan Cegah Dampak Buruk Perubahan Iklim

Rehabilitasi hutan solusi jangka panjang untuk antisipasi krisis pengairan pertanian.

Red: Fuji Pratiwi
Foto udara memperlihatkan menara dan jembatan di tengah hamparan hutan mangrove Kuala Langsa di Kota Langsa, Aceh, Jumat (24/2/2022).
Foto: Antara/FB Anggoro
Foto udara memperlihatkan menara dan jembatan di tengah hamparan hutan mangrove Kuala Langsa di Kota Langsa, Aceh, Jumat (24/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Akademisi Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh, TM Zulfikar menyatakan rehabilitasi kawasan hutan merupakan solusi untuk mencegah dampak buruk perubahan iklim yang kini sedang berlangsung.

"Perubahan iklim saat ini berdampak buruk kepada ketahanan pangan. Kerusakan hutan turut memberi kontribusi pada perusahaan iklim. Karena itu rehabilitasi hutan menjadi solusi mencegah dampak negatif perubahan iklim," kata TM Zulfikar.

Baca Juga

TM Zulfikar mengatakan, rehabilitasi hutan merupakan solusi jangka panjang untuk mengantisipasi krisis pengairan untuk pertanian. Kawasan hutan yang baik dapat menjaga kelestarian sumber pengairan yang dibutuhkan petani.

Dengan adanya rehabilitasi hutan tersebut, kata dia, kelestarian penyedia sumber pengairan untuk pertanian tetap terjaga. Dengan demikian, ketika terjadi kemarau, areal pertanian masih tetap bisa ditanami.