REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Manado menyatakan belum menerima aduan adanya korban jiwa selama operasi penangan darurat dampak erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara. Gunung Ruang meletus pada Selasa (16/4/2024) dan Rabu (17/4/2024).
"Tim sampai saat ini belum menerima info ada korban jiwa yang meninggal," kata Kepala Kantor SAR Manado, Monce Brury dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (18/4/2024) malam.
Meskipun demikian, ia memastikan, semua tenaga penolong bantuan meliputi personel TNI, Polri, Tagana, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manado sudah diberangkatkan ke Tagulandang. Mereka melaksanakan operasi penanganan darurat dan evakuasi masyarakat terdampak.
"Bahkan dilakukan penambahan 10 personel Kantor SAR Manado, jadi total ada 35 orang yang bersiaga di lokasi saat ini," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam pelaksanaan operasi penanganan darurat yang berlangsung sejak siang tadi atau pada hari ke dua ini, selain warga, tim SAR juga mengevakuasi pegawai dan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dari Tagulandang ke Manado. Namun, jumlah korban yang telah dievakuasi belum bisa dirinci karena minim sinyal untuk berkomunikasi di lokasi kejadian.
"Kami akan selalu berkoordinasi kesemua instansi pemerintah setempat untuk menjamin keselamatan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan BNPB menyatakan, berdasarkan data sistem Inarisk, ada sekitar 1.585 orang warga dari total 11.615 orang penduduk Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, yang harus segera dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, 1.585 orang warga itu bermukim paling dekat dari jangkauan material erupsi, yakni radius 2,5 kilometer atau wilayah pantai barat Pulau Tagulandang.
Sementara berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), zona aman berada pada radius enam kilometer dari pusat erupsi gunung.